Sidang Suu Kyi Akan Dimulai, Junta Bantah Kritik dari HAM PBB
Internasional

Sidang Suu Kyi Akan Dimulai, Junta Bantah Kritik dari HAM PBB

Channel9.id-Myanmar. Persidangan untuk Aung San Suu Kyi dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari Senin (14/6/2021). Selain itu, junta Myanmar juga menolak kritik dari Komisi Tinggi PBB bagian HAM atas tuduhannya mengenai kekerasan junta kepada rakyat sipil.

Suu Kyi, akan diadili atas tuduhan melanggar regulasi Covid-19 selama kampanye yang ia menangkan November lalu, dan juga karena kepemilikan walkie-talkie ilegal.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Dijerat Kasus Korupsi

Pengadilan pertamanya akan berlangsung sampai akhir Juli, ungkap pengacara Suu Kyi.

Peraih Nobel kedamaian itu dikabarkan akan menghadapi tuduhan lebih serius lagi seperti niatan memantik dan membobol UU Rahasia resmi. Selain itu, Suu Kyi juga dijatuhi tuduhan korupsi karena sudah menerima 600,000 dolar dan emas seberat 11.4 kilogram dari mantan perdana menteri Yangon.

Tim pengacaranya membantah segala tuduhan tersebut dan kepala pengacara Khin Maung Zaw menyatakan kalau tuduhan korupsi itu tak logis.

Phil Robertson, wakil direktur Pengawas HAM di Asia mengatakan kalau semua tuduhan kepada Suu Kyi itu palsu dan bermotif politik. Ia berujar kalau seluruh tuduhan itu harus dicabut dan bebaskan Suu Kyi.

Junta militer juga membantah kritik dari Komisi Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet pada hari Jumat  yang mengatakan kalau junta sudah melakukan tindak kekerasan kepada warga Myanmar.

Bachelet mengatakan kalau junta tidak menunjukkan komitmennya terhadap lima poin konsensus yang sudah mereka setujui dengan ASEAN pada bulan April lalu.

Junta militer dalam pres rilisnya membantah klaim tersebut.

“Laporan itu tidak menyebutkan ataupun mengutuk tindakan sabotase dan terorisme yang dilakukan oleh kelompok ilegal dan kelompok teroris ataupun penderitaan dan kematian dari para pasukan kami,” pungkasnya.

Junta militer telah mencap partai National Unity Government, partai Suu Kyi, sebagai kelompok teroris dan menuduh mereka sudah melakukan aksi-aksi teroris seperti pengeboman, pembunuhan dan pembakaran.

Selain itu, junta, melalui media pemerintah Myanmar melaporkan kalau kelompok etnis bersenjata sudah membunuh 25 pekerja konstruksi di bagian timur Myanmar setelah menculik 47 orang pada bulan lalu.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  1  =