Channel9.id – Jakarta. Siswa dan Siswi SMA Labschool Jakarta yang tergabung dalam wadah Art Community Labs (Acolabs) menggelar pameran lukisan di Museum Nasional pada 12 -17 Juli 2022. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek .
Pameran lukisan bertema “Jendela Nusantara” ini dimaksudkan untuk mempopulerkan cerita rakyat yang mulai memudar di kalangan masyarakat. Tujuannya, menjaga warisan cerita rakyat Indonesia agar selalu diingat dan menjadi hiburan bagi masyarakat Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan agar siswa dan siswi mendapatkan dampak berganda (multiplayer effect), yakni selain dapat mengembangkan kreativitas melalui karya, sekaligus memperoleh manfaat dari kunjungan ke Museum Nasional. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran sejarah para siswa dan siswi.
Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno mendukung kegiatan non-akademis sebagai penunjang kemandirian siswa, agar para peserta dapat memetik nilai-nilai keutamaan, bisa membayangkan, membangun imajinasi, yang indah tentang kehalusan budi dan peradaban bangsa Indonesia.
Kegiatan ini terdiri dari Painting, Digital Art dan Sclupture. Pemilihan itu bertujuan menumbuhkembangkan jiwa kreativitas dalam diri siswa yang dapat diapresiasi dalam berbagai macam kegiatan kesenian di SMA Labschool Jakarta pada umumnya dan dengan melihat bakat-bakat yang belum tersalurkan oleh siswa dan siswi kemudian disalurkan melalui sebuah karya seni rupa.
“Segala upaya, usaha, kesabaran dan kegigihan peserta dalam menciptaan karya dan sekaligus mengorganisir kegiatan pameran ini sangat patut diapresiasi, mengingat kondisi kegiatan pembelajaran dalam kurun 2, 5 tahun ini sangat berdampak pada proses berkarya,” ujar Suparno.
Hilmar Farid menyampaikan, pendidikan itu bukan hanya mengasah pikiran, tetapi segenap “trisakti jiwa”, yakni cipta, rasa dan karsa. Pengejawantahan dari ketiganya adalah “budi pekerti”. Oleh karena itu, pendidikan budi pekerti bertopang pada pendidikan yang bukan hanya mengolah pikiran, tetapi juga rasa dan kehendak. Di situ, seni memainkan peranan penting.
“Hanya dengan “pendidikan kesenian” dan “pendidikan yang berkesenian”-lah kita akan melahirkan generasi muda yang berkepribadian, berbudi pekerti serta mampu mengapresiasi keberagaman budaya bangsa,” ujar Hilmar.
Inilah mengapa penyelenggaraan pameran seni karya siswa-siswa SMA Labschool Jakarta menjadi penting. Melalui pameran ini para siswa memamerkan tidak kurang dari 70 karya lukis, instalasi dan digital yang memperlihatkan kepekaan mereka dalam cipta, rasa dan karsa. Pameran ini mendekatkan para siswa dengan keanekaragaman budaya Nusantara dan oleh karena itu sangat relevan dalam upaya bersama untuk memajukan kebudayaan nasional.
Pelukis ternama Indonesia, Sidik W. Martowidjoyo alias “Pit Mabuk” hadir pada pembukaan pameran ini. Dia memberikan apresiasi untuk terus dan jangan takut untuk berkarya selagi ada kesempatan, dan memberikan motivasi bahwa tidak ada lukisan yang jelek.
Fakhruddin, perwakilan Kepala BPS Labschool menyampaikan apresiasi kepada pimpinan SMA Labschool Jakarta yang terus dan telah memfasilitasi karya-karya siswa untuk dapat dipamerkan pada ruang publik seperti pada Museum Nasional kali ini. Harapannya semoga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk dapat berkreasi dengan karya-karya yang lebih besar dimasa yang akan datang
Kegiatan Pameran ditutup pada tanggal 17 Juli 2022 Oleh Arief Rahman selaku Pakar Pendidikan yang juga merupakan Penasehat Labschool UNJ. Dia menekankan untuk menjadikan pameran ini sebagai wadah kebebasan berkreativitas, meningkatkan perasaan berkarya, menambah pengalaman bereksplorasi di dunia seni rupa.
Acara utama pada kegiatan penutupan ini adalah “Kegiatan Lelang Charity”, yang bertujuan untuk melatih jiwa profesional dalam diri mereka, sekaligus penanaman empati pada sesama dengan menyumbangkan hasil lelang pada yayasan sosial.
HY