Channel, Jeddah – Pemulangan jemaah haji Indonesia akan dibagi dalam dua gelombang, serupa dengan saat kedatangan. Kepala Daerah Kerja Bandara PPIH Arab Saudi, Abdul Bashir, menjelaskan bahwa gelombang pertama seharusnya dipulangkan melalui Bandara King Abdulaziz di Jeddah. Namun karena keterbatasan slot penerbangan, sebanyak tujuh kelompok terbang (kloter) dialihkan ke Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz di Madinah.
Untuk gelombang kedua, seluruh kloter akan diberangkatkan pulang melalui Bandara Madinah. “Kami akan melayani pemulangan jemaah hingga 12 Juli 2025. Gelombang terakhir semuanya dari Bandara Madinah,” ujar Bashir di Bandara Jeddah, Selasa (10/6/2025).
Pada hari pertama pemulangan, Rabu (11/6/2025), dijadwalkan sebanyak 2.764 jemaah akan diberangkatkan ke Tanah Air. Dari jumlah tersebut, empat kloter akan melalui Bandara Madinah, sementara sisanya melalui Jeddah.
Berbeda dengan saat kedatangan, layanan fast track imigrasi tidak diberlakukan dalam proses kepulangan. Bashir menjelaskan bahwa program fast track merupakan inisiatif Pemerintah Arab Saudi yang hanya berlaku untuk mempercepat proses imigrasi saat jemaah tiba, bukan saat mereka kembali ke Indonesia. Untuk kepulangan, jemaah akan menjalani prosedur imigrasi reguler.
Sebelum keberangkatan, jemaah akan dikumpulkan di paviliun bandara untuk proses administrasi, seperti pembagian paspor, boarding pass, serta pemeriksaan barang bawaan. “Setelah proses tersebut selesai dan semua tertib, jemaah akan diarahkan ke area gate untuk pemeriksaan imigrasi, x-ray, lalu menuju ruang tunggu keberangkatan,” jelas Bashir.
Terkait barang bawaan, jemaah diingatkan untuk mematuhi ketentuan: setiap orang hanya diperbolehkan membawa satu koper atau tas kabin dan satu tas paspor, dengan berat tas kabin maksimal 7 kilogram. Aturan ini penting agar proses pemulangan dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, total jemaah haji reguler yang diberangkatkan pada tahun ini mencapai 203.152 orang—atau sekitar 99,92% dari target 203.320 jemaah. Keseluruhan jemaah ini terbagi dalam 525 kloter.