Berbagai penelitian terkait dampak kesehatan oleh pencamaran serta polusi udara berkesimpulan bahwa pentingnya intervensi pemangku kepentingan.
Techno

Smog-Free Tower Solusi dari Masalah Polusi Udara?

Channel9.id – Jakarta. Berbagai penelitian terkait dampak kesehatan oleh pencamaran serta polusi udara berkesimpulan bahwa pentingnya intervensi pemangku kepentingan. Pasalnya potensi dampak kesehatan dari partikel berbahaya dalam polusi udara mengancam jutaan orang. Terutama masyarakat yang berada di lingkungan urban atau komuter dari luar daerah.

Salah satu riset yang menyatakan pentingnya intervensi adalah studi oleh Haitham Kharaishah dan rekan yang dilakukan pada 2022. Riset tersebut menyebut bahwa polusi udara berkaitan erat dengan perubahan iklim. Kedua hal tersebut berkelindan dan menyebabkan keadaan memburuk bagi manusia. Hasil pembakaran energi fossil dari kendaraan bermotor atau PLTU merupakan polutan yang dapat mendorong berkembangnya penyakit cardiovascular dan imun tubuh.

Inovasi dari berbagai sektor dianggap dapat berkontribusi pada dampak kesehatan pada manusia. Salah satu inovasi tersebut adalah Smog-free tower yang dikembangkan oleh seniman Belanda, Daan Roosegaarde. Menara setinggi 7-meter ini dapat mendaur ulang polusi kotor dengan menyerapnya. Kemudian melepaskan energi bersih ke ruang terbuka seperti taman.

Dilansir dari Guardian, installasi smog-free tower telah berdiri di Rotterdam. Menara ini berfungsi mirip dengan vacuum cleaner raksasasa yang mampu menyaring 30.000-meter kubik udara per jam.

Baca juga: Menjelajahi Potensi Teknologi untuk Menangani Polusi Udara

Dalam sebuah wawancara seniman asal Belanda ini menyebut bahwa projeknya tidak berhenti pada berdirinya Menara ini. “Tidak sekedar jadi solusi tingkat lokal, bertujuan juga untuk menciptakan nuansa masa depan bersih yang bisa dinikmati oleh orang-orang. Ia sampaikan harapan untuk menjalin kerja sama lintas sektor diantaranya adalah pemerintah, NGO, industry energi bersih, dan masyarakat umum.

Salah satu tokoh ilmuwan yang mengembangkan teknologi ini adalah Bob Ursem, pakar nanopartikel dari Delft University of Technology. Disebutkan bahwa uji coba ruang tertutup peralatan ini dapat berhasil menyaring hingga 60%. Percobaan di garasi-garasi setempat berhasil meningkatkan kualitas udara dalam dan luar sampai 70%.

Kendati demikian, teknologi ini menghadapi keterbatasan. Terutama dalam hal biaya. Media Guardian sendiri tidak dapat mendapat jawaban langsung dari kedua tokoh dibalik Menara ini perihal biaya. Namun diperkirakan biaya instalasi filter udara raksasa dapat menyentuh 1600 Euro sampai 118.000 Euro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  2  =