Channel9.id – Jakarta. Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko turut menanggapi pernyataan akademisi Rocky Gerung yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan ‘bajingan tolol’. Menurut Moeldoko, Rocky Gerung adalah robot yang punya otak tapi tidak punya hati.
“Si robot itu? Anda bisa bayangkan kalau robot ya pinter, punya otak tapi nggak punya hati. Kalau menurut saya sih itu, konon katanya seorang profesor, mungkin pinter begitu. Tetapi persoalannya sepertinya tidak punya hati,” kata Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).
Tak hanya itu, ia juga mengatakan sifat robot pasti ada yang mengendalikan.
Jadi kalau saya membayangkan orang pinter nggak punya hati ya robot itu dan robot itu biasa ada yang mengendalikan itu. Ada yang me-remote, cari sendiri siapa yang me-remote,” sambungnya.
Moeldoko melihat kritik Rocky itu sudah tergolong menyerang pribadi presiden dan tak bisa ditoleransi. Oleh karena itu, ia berharap penegak hukum dapat mengambil langkah sesuai aturan berlaku.
Mantan Panglima TNI ini juga menekankan dalam bernegara sudah ada aturannya dan tak boleh sembarangan. Ia juga mengingatkan agar jangan ada yang coba mengganggu presiden.
“Saya sebagai prajurit biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi apalagi menghadapi situasi seperti ini biasa. Jadi jangan coba-coba mengganggu Presiden,” kata Moeldoko.
“Saya ingin mengingatkan tugas yang melekat di Kepala Staf Presiden adalah menjaga kehormatan presiden. Jangan main-main itu. Sekali lagi saya ulangi jangan main-main. Kalau bersinggungan dengan itu saya akan berdiri paling depan itu,” tambahnya.
Moeldoko pun mendukung penuh Rocky Gerung dilaporkan ke pihak kepolisian usai mengkritik keras Presiden Jokowi.
“Ya sangat tepat, sangat tepat dan saya dukung sepenuhnya untuk itu. Kalau perlu Moeldoko yang akan laporkan,” ujarnya.
Untuk diketahui, Rocky Gerung belakangan ini menuai sorotan usai menyebut Presiden Jokowi sebagai ‘bajingan tolol’ dalam sebuah acara. Atas perbuatannya, Rocky dilaporkan ke polisi oleh sejumlah relawan Jokowi dan organisasi sayap PDIP.
Salah satu pihak yang melaporkan Rocky yakni Relawan Indonesia Bersatu. Mereka melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya terkait ujaran kebencian dalam UU ITE atas pernyataan Rocky Gerung.
Laporan dibuat oleh Relawan Indonesia Bersatu diterima Polda Metro Jaya dengan teregistrasi dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/POLDA METRO JAYA.
Dalam laporan itu, Rocky dan Refly dilaporkan terkait Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 156 KUHP dan atau Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Adapun potongan video berisi rekaman Rocky sedang berbicara di atas panggung viral di media sosial. Pada video tersebut, Rocky melemparkan kritik pada Jokowi. Rocky menyinggung kunjungan Jokowi ke China yang membahas soal IKN Nusantara.
Berikut isi pernyataan Rocky saat acara persiapan aksi akbar 10 Agustus 2023 yang viral itu:
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita,” tutur Rocky.
“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut,” sambungnya.
Baca juga: Relawan Jokowi Laporkan Rocky Gerung dan Refly Harun ke Polisi Terkait Ujaran Kebencian
Baca juga: Sentul City Ancam Bongkar Rumahnya Rocky Gerung: Saya Anggap Iini Prank
HT