Channel9.id-Jakarta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan satu-satunya pihak yang berhak mengumumkan status pandemi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama, di Jakarta, Rabu (12/10).
“Untuk mengatakan pandemi berhenti di dunia adalah badan dunia,” kata dia.
Prof Tjandra mengaku optimistis bahwa situasi saat ini jauh lebih baik dibandingkan 2020. Ia juga berpendapat bahwa pernyataan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus terkait “akhir pandemi di depan mata” memperkuat prediksi akhir COVID-19.
“Jadi, kita tunggu nanti statement WHO untuk mengatakan ini berhenti atau tidak… Memang harus diakui bahwa situasi sekarang dibandingkan dengan 2020, sudah jauh lebih baik. Jadi kita memang bisa optimis begitu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof Tjandra menjelaskan bahwa ada tiga skenario untuk virus, yaitu ‘base’, ‘best’, dan ‘worse’ skenario. Ia memaparkan bahwa di ‘base’ skenario ialah ketika virusnya ada, tidak terlalu berat, bisa ditangani dengan vaksinasi walaupun mesti diulang-ulang.
Kemudian ada ‘best’ skenario di mana virusnya lebih lemah, tak perlu lagi vaksin. Namun, ia tak memungkiri adanya kemungkinan ‘worse’ scenario kendati kemungkinannya kecil. “’Worse’ skenario adalah kalau virusnya menjadi lebih berat dan vaksinnya mesti diubah,” imbuhnya.
Adapun Indonesia saat ini, menurutnya, ada dalam ‘best’ skenario. Jika momentum ini bisa terus terjaga, ia yakin pandemi bisa terkendali. “Mudah-mudahan ini bisa terus, kalau ini bisa terus dijaga, saya sih juga cukup optimis bisa dikendalikan,” lanjutnya.
Perihal kapan pandemi COVID-19 berakhir, mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara ini mengaku kesulitan untuk memastikannya. Sebab “banyak faktor yang mempengaruhi, kalau menyebut angka bulan akan sulit,” katanya.