Channel9.id, Jakarta. Upaya penyelamatan Garuda Indonesia dan Citilink lewat suntikan dana Rp23,7 triliun dari PT Danantara Asset Management ternyata belum langsung mengakhiri persoalan krisis armada. Hingga akhir November 2025, masih terdapat 39 pesawat kedua maskapai yang belum bisa kembali mengudara.
Direktur Teknik Garuda Indonesia, Mukhtaris, melaporkan bahwa Garuda saat ini mengoperasikan 58 dari total 72 pesawat. Artinya, masih ada 14 unit Garuda yang terparkir karena membutuhkan perawatan. Kondisi Citilink bahkan lebih berat: dari 56 pesawat yang dimiliki, 25 unit masih grounded dan belum bisa melayani penumpang.
“Dari Citilink, per November baru 31 pesawat yang bisa terbang. Sisanya masih menunggu perawatan,” kata Mukhtaris dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (1/12/2025).
Dengan demikian, kedua maskapai pelat merah tersebut masih menghadapi PR besar untuk mengembalikan total 39 pesawat ke kondisi layak terbang.
Dari total Rp23,7 triliun yang dikucurkan Danantara, skema penggunaannya lebih banyak diarahkan ke Citilink. Sekitar 47% atau Rp11,2 triliun dialokasikan untuk penyehatan dan perawatan armada anak usaha Garuda tersebut.
Sementara 37% atau Rp8,7 triliun digunakan untuk pemeliharaan pesawat Garuda Indonesia.
Sebagian dana lain dipakai untuk melunasi kewajiban Citilink kepada Pertamina senilai US$225 juta.
Efek awal dari suntikan modal ini mulai terlihat. Jumlah pesawat Citilink yang beroperasi meningkat dari 21 unit pada Juli 2025 menjadi 31 unit pada November. Kendati begitu, manajemen mengakui fokus utama operasional saat ini adalah memulihkan armada yang masih terparkir.
“Fokus operasional kami adalah menyelesaikan perawatan pesawat agar bisa segera kembali ke status serviceable,” ujar Mukhtaris.
Managing Director Danantara Asset Management, Febriany Eddy, menegaskan bahwa pesawat grounded adalah “beban ganda” bagi maskapai. Ketika tak beroperasi, pendapatan hilang, tetapi biaya leasing dan operasional tetap berjalan.
Jika kondisi berlarut, kerugian pun akan semakin dalam. Oleh sebab itu, Danantara menargetkan seluruh pesawat Garuda dan Citilink sudah dapat kembali terbang pada 2026.
“Prioritas pertama itu return to service. Target kami tahun depan semua pesawat yang sekarang grounded bisa terbang kembali, secara bertahap,” jelas Febriany.





