Channel9.id – Jakarta. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut capres usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, sebelumnya sudah memutuskan untuk memilih Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya. Bahkan, kata Riefky, Anies sempat mengirim surat kepada AHY pada 25 Agustus 2023.
“Capres Anies dan Tim 8 berpendapat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Karena waktunya sudah semakin mendesak dan sesuai mandat yang dimiliki, Capres Anies sudah menentukan Cawapresnya. Bahkan, Capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu). Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya,” ujar Riefky dalam keterangan tertulis yang diterima Channel9 pada Kamis (31/8/2023).
Dalam surat yang dilihat Channel9, Jumat (1/9/2023) tersebut, Anies meminta AHY untuk berkenan menjadi pendampingnya sebagai cawapres di Pilpres 2024. Surat itu juga dibubuhi tandatangan Anies dan disebut disaksikan oleh dua orang.
Berikut isi surat yang ditulis Anies dalam selembar kertas kepada AHY:
“Mas AHY Yth
Semoga dalam keadaan sehat, tetap produktif dan selalu dalam kesehatannya.
Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024.
Teriring salam hormat. “
Namun, Riefky menuturkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh secara sepihak malah memasangkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Riefky mengatakan Partai Demokrat merasa dikhianati
Ia berujar, keputusan sepihak Surya Paloh meminang Cak Imin sebagai sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya. Sebab, kata Riefky, keputusan itu diambil tanpa sepengetahuan partai lain di Koalisi Perubahan, yakni Demokrat dan PKS.
“Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu,” bebernya.
“Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” imbuh Riefky.
Riefky menyebut keputusan Surya Paloh itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan yang digaungkan oleh koalisi pengusung Anies. Ia juga menuding Anies berkhianat terhadap mandat untuk memimpin koalisi tersebut.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” pungkasnya.
Baca juga: Anies Disebut Pernah Ditelfon Ibu dan Guru Spiritualnya untuk Berduet dengan AHY
HT