Channel9.id-Turki. Pejabat-pejabat terkenal Turki mengutuk surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 100 laksamana pensiunan Turki yang memperingatkan adanya kemungkinan ancaman kepada perjanjian yang mengatur jalur perdagangan air terpenting di Turki pada hari Minggu (4/4/2021).
Bulan lalu, pemerintah Turki menyetujui untuk menjalankan proyek pembangunan kanal Istanbul yang setara dengan kanal Panama atau Suez. Persetujuan ini membuka perdebatan baru tentang Konvensi Montreux 1936.
Baca juga : Pangeran Hamzah Dianggap Mengganggu Kestabilan Negara
Kanal Istanbul adalah proyek paling ambisius Presiden Recep Tayyip Erdogan yang ia sebut “proyek gila”. Ia memvisikan akan merubah infrastruktur Turki dengan membangun bandara, jembatan, jalanan, dan terowongan baru.
Pejabat Turki berargumen bahwa kanal baru ini penting untuk memberikan ruang untuk Kanal Bosphorus. Kanal Bosphorus sendiri merupakan salah satu jalur perdagangan air terpenting didunia yang setiap tahunnya dilewati oleh kurang lebih 38,000 kapal laut.
Jalur air yang menghubungkan Eropa dan Asia itu sering mengalami kemacetan dan beberapa kecelakaan beberapa tahun akhir ini.
Tapi pihak oposisi mengatakan kanal Istanbul itu juga akan melanggar Konvensi Montreux. Para ahli juga mengatakan pembangunan Kanal Istanbul ini akan menyebabkan efek buruk untuk lingkungan sekitarnya.
Konvensi Montreux itu memberikan jaminan akses gratis untuk perahu-perahu sipil yang ingin melintasi selat Bosphorus dan Dardanelles di waktu damai maupun perang. Konvensi itu juga mengatur penggunaan selat itu oleh perahu-perahu militer dari negara-negara yang bukan dari daerah Laut Hitam.
Kanal baru itu akan memungkinkan kapal laut untuk melewati Laut Mediterania dan Laut Hitam tanpa harus melewati selat yang dilindungi oleh Konvensi Montreux.
Dalam suratnya pada hari Minggu, 104 Laksamana pensiunan itu mengatakan bahwa membuka perdebatan Konvensi Montreux itu sangatlah mengkhawatirkan. Mereka mengatakan bahwa kekhawatiran mereka atas dasar kepentingan rakyat Turki.
“Kami tidak akan mendukung opini retorika atau tindakan apapun yang dapat membuat Konvensi Montreux sebagai masalah kontroversi,” ujar mereka.
(RAG)