Channel9.id – Jakarta. Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya mengenai tingkat elektabilitas tiga pasangan capres dan cawapres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di Jawa Timur.
Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 56,2 persen suara, disusul paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan angka 19,9 persen. Sementara, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendulang 15,7 persen suara. Terdapat 8,2 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab dalam survei ini.
Ada tiga simulasi yang dilakukan Indikator Politik dalam melihat raihan suara capres di Jawa Timur. Dalam simulasi top of mind, Prabowo memimpin dengan perolehan suara 53,5 persen, diikuti Ganjar dengan angka 18,1 persen dan Anies 15,2 persen.
Kemudian dalam simulasi tiga capres, suara Prabowo di Jatim juga mendominasi dengan angka 55,4 persen, disusul Ganjar 19,8 persen dan Anies di posisi ketiga dengan angka 15,5 persen.
Dalam simulasi terakhir yakni surat suara dengan tiga pasangan calon, pasangan Prabowo-Gibran mendominasi suara di Jatim di angka 56,2 persen. Suara Prabowo-Gibran jauh meninggalkan perolehan suara Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud yang masing-masing meraih 15,7% dan 19,9%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan pihaknya juga mencari alasan pemilih dalam memilih calon presiden. Sebanyak 16,6 persen pemilih memilih karena alasan tegas dan berwibawa. Dia mengatakan saat ditelusuri alasan pemilih tersebut condong mengarah ke sosok Prabowo di angka 26,3 persen.
“Ketika kita cross itu sebagian besar ngumpul di Prabowo Subianto. Jadi kalau kita ngomong tegas dan berwibawa itu asosiasinya membantu secaraa positif buat Prabowo,” kata Burhanudin dalam rilis survei ‘Preferensi Warga NU dan dinamika elektoral di Jawa Timur’ secara daring, Kamis (1/2/2024).
Adapun survei ini dilakukan di Jawa Timur pada 14-19 Januari 2024. Populasi survei ini merupakan warga Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Metode survei multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 810 orang. Margin of error ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur yang teretribusi secara proposional. Survei dilakukan dengan wawancara secara tatap muka.
Baca juga: Digugat Almas ke PN Solo Soal Dugaan Wanprestasi, Begini Tanggapan Gibran
HT