Nasional

Survei IPO: Prabowo-Gibran 42,3%, AMIN 34,5%, Ganjar-Mahfud 21,5%

Channel9.id – Jakarta. Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terbaru mengenai tingkat elektabilitas pasangan capres dan cawapres pasca debat ketiga capres. Hasilnya, elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungguli dua kandidat paslon lainnya.

Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 42,3 persen. Posisi kedua ditempati oleh paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebesar 34,5 persen. Sementara, posisi terakhir ditempati paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan perolehan 21,5 persen suara.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan capaian elektabilitas Prabowo-Gibran itu dipengaruh oleh meningkatnya elektabilitas Gibran secara pribadi. Dedi menyebut Gibran menyumbang 0,8 persen suara.

Dedi merinci, dari capaian itu, hanya 22,3 persen yang mengaku sangat yakin terhadap paslon nomor urut 2. Sementara yang mengaku yakin 54,8 persen, tidak yakin 15,2 persen, sangat tidak yakin 3,8 persen dan 3,9 persen mengaku tidak tahu.

Di sisi lain, Dedi memaparkan posisi Prabowo-Gibran itu semakin disusul oleh AMIN. Dedi menyebut jarak elektabilitas Prabowo-Gibran dan AMIN hanya terpaut 7,9 persen.

“Capaian elektabilitas AMIN selisih 7,9 persen dari paslon 2 yakni 34,5 persen,” kata Dedi dalam pemaparannya, Rabu (10/1/2024).

Sebanyak 34,2 persen responden di antaranya mengaku sangat yakin kepada AMIN, kemudian 47,3 persen mengaku yakin, 15 persen tidak yakin, 2,1 persen sangat tidak yakin dan 1,4 persen mengaku tidak tahu.

“Kehadiran nama Cawapres turut mempengaruhi elektabilitas kandidat capres, Muhaimin Iskandar meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan sebanyak 2,4 persen,” tuturnya.

Sementara itu, Dedi menyebut posisi bontot yang diisi oleh Ganjar-Mahfud dipengaruhi oleh elektabilitas Mahfud. Dedi menyampaikan, Mahfud justru menurunkan elektabilitas duetnya bersama Ganjar secara signifikan.

“Mahfud MD justru sebaliknya, ia menurunkan elektabilitas Ganjar cukup tajam yakni sebesar 3,4 persen,” tuturnya.

Dari perolehan elektabilitas Ganjar-Mahfud yang berada di angka 21,5 persen itu, responden yang mengaku sangat yakin 26,1 persen. Kemudian 48,3 persen responden mengaku yakin, 16 persen tidak yakin, 3,5 persen sangat tidak yakin dan 5,8 persen mengaku tidak tahu.

Adapun survei IPO ini digelar pada 1-7 Januari 2024 terhadap 1.200 responden yang tersebar proporsional di seluruh Indonesia dan memiliki margin of error 2,50 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen. Proses pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat.

Baca juga: Gibran dan Puluhan Ribu Orang Hadiri Salawat Kebangsaan di Stadion Jember Sport Garden

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  3  =