Swastika Tidak Melulu Simbol Kekejaman Hitler
Lifestyle & Sport

Swastika Tidak Melulu Simbol Kekejaman Hitler

Channel9.id-Jakarta. Swastika memiliki citra buruk kekejaman Nazi selama perang dunia kedua. Namun aslinya adalah simbol keberuntungan baik.

Citra kekejaman dan kejahatan terhadap kemanusia pada abad ke-20 lekal dengan simbol Swastika. Hal tersebut diakibatkan oleh apropriasi partai Nazi yang bermaksud untuk menampilkan identitas bangsa Aryan dan kebangaan national. Bahkan setelah kekalahan Jerman di Perang dunia dua, simbol bersudut 4 itu masih lekal dengan penanda kekejaman partai Nazi.

Beberapa kelompok rasis seperti gerakan Neo-Nazi disebut menggunakan Swastika untuk menampilkan citra diri sebagai kelanjutan ambisi diktator Austria berkumis kotak itu. Hal ini tentu saja membuat citra swastika kian lekat dengan kelompok yang mengidolakan diktator yang menembak kepalanya saat kekalahan Jerman.

Kendati demikian, Swastika sejatinya memiliki sejarah Panjang sebagai simbol keagamaan sejak ribuan tahun lalu. Dilansir dari BBC, swastika merupakan lambing kesejahteraan dan umur Panjang yang terpampang di banyak situs dan artefak kesejarahan. Swastika dapat ditemukan di makam kaum kristiani periode awal, makam roma, geraja batu Lalibela, dan bahkan Katedhral Cordoba.

Holocaust Encylopedia mencatat bahwa Swastika sendiri merupakan pengucapan Inggris terhadap simbol bernama Svastika dari Bahasa Sansekerta. Makanya, seperti yang disebutkan diatas, merujuk pada harapan untuk nasib baik dan kesehatan. Penggunaan telah digunakan sejak 7000 tahun lalu. Simbol disebut merupakan simbol suci agama Hindu, Budha, Jainisme, dan Odinisme.

Seorang peneliti arkeologi asal Jerman, Heinrich Scheliemann, menemukan simbol ini di reruntuhan Troya pada abad ke-19. Dia berpendapat bahwa simbol memiliki parallel dengan simbol yang telah banyak digunakan di tempat asalnya.

Sayangnya pada perkembangannya, Jerman dibawah kuasa partai Nazi menggunakan simbol ini dengan memberikan warna hitam dan memiringkannya 45 derajat. Berkat ini, penggunaan simbol swastika masih dilarang di Jerman dengan hukum yang tegas.

Negara seperti Jepang masih banyak gunakan simbol swastika sebagai signifikasi keagamaan. Di negara bunga sakura ini, Swastika lebih dikenal sebagai “Manji”. Namun simbol ini masih sering disalah pahami sebagai sebagai simbol Nazi. Pada awal 2020, Jepang sedang menyiapkan olimpiade Tokyo sehingga memutuskan untuk merumah simbol ini agar lebih ramah wisatawan.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  6  =