Kecelakaan pesawat AS
Internasional

Tabrakan Pesawat Jet – Helikopter Black Hawk di AS Tewaskan Lebih 60 Penumpang

Channel9.id, Jakarta – Tabrakan antara pesawat jet berpenumpang dan helikopter militer Amerika Serikat (AS) Black Hawk menyebabkan lebih 60 orang tewas. Jenazah tersebut ditemukan terdampar di sungai Potomac, Washington DC usai kecelakaan, Rabu malam waktu setempat.

Tabrakan yang melibatkan pesawat penumpang dan heli tersebut bertabrakan dan jatuh ke Sungai Potomac yang membeku di dekat Bandara Nasional Reagan Washington, Rabu malam waktu setempat.

Menteri Transportasi AS, Sean Duffy mengatakan bahwa tabrakan di udara seperti ini seharusnya tidak terjadi dan berjanji untuk melakukan reformasi guna memastikan kesalahan seperti ini tidak terulang kembali. Adapun, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Ketua National Transportation Safety Board (NTSB) Jennifer Homendy berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

“Kami akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap seluruh tragedi ini, dengan melihat semua fakta,” dikutip dari pemberitaan Reuters, Jumat (31/1/2025).

Penyebab Kecelakaan NTSB mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan. Jennifer mengatakan pihaknya belum memiliki cukup fakta untuk menyimpulkan apakah faktor manusia atau mekanik yang berperan.

NTSB juga belum mencoba mengambil kotak hitam pesawat karena prioritas utama saat ini adalah mengevakuasi jenazah korban. Namun, pihaknya yakin dapat mengambil kotak hitam (black box) pesawat setelah selesai proses evakuasi. Kemudian pesawat American Airlines membawa dua perekam penerbangan, satu untuk data penerbangan dan satu lagi untuk suara di kokpit. Kedua perangkat ini akan menjadi petunjuk penting dalam mengungkap detik-detik terakhir penerbangan tersebut.

Helikopter juga memiliki sistem perekaman yang akan dianalisis oleh militer atau NTSB dalam kerja sama penyelidikan. NTSB akan membentuk beberapa tim untuk menyelidiki berbagai aspek kecelakaan, termasuk kondisi pesawat dan mesin, kendali lalu lintas udara, serta operasi penerbangan.

NTSB telah menerima data pengendalian lalu lintas udara pada Kamis dini hari dan sedang meninjaunya. Namun, butuh waktu untuk mencapai kesimpulan dalam penyelidikan ini.

NTSB akan mewawancarai pengendali lalu lintas udara dan pihak terkait lainnya. NTSB juga akan meneliti prosedur pelatihan untuk helikopter militer yang terlibat dalam kecelakaan ini. Puing-puing pesawat akibat kecelakaan ini disimpan di Hanggar 7 di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington.

Pada hari Kamis, NTSB akan bertemu dengan MHI RJ Aviation, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), American Airlines, dan pihak terkait lainnya untuk mengoordinasikan penyelidikan.

Bombardier, perusahaan Kanada yang merancang jet regional tersebut, telah menjual program pesawat itu ke MHI RJ Aviation, anak perusahaan Mitsubishi Jepang, pada 2019.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  56  =  65