Channel9.id-Taipei. Taiwan melaporkan nihil kasus baru virus corona (Covid-19) untuk pertama kali lebih dari sebulan. Pemberitahuan ini sinyal terbaru bahwa metode pencegahan dini dan efektif wilayah tersebut telah membuahkan hasil.
Taiwan mendapat pujian dari para ahli kesehatan atas penanganan mereka melawan virus. Wilayah ini memulai paling awal pada 31 Desember memeriksa penumpang yang tiba dari Kota Wuhan di Cina, tempat kasus pertama virus corona dilaporkan pada Desember 2019.
Hingga kini Taiwan mencatat 393 kasus Covid-19 dengan enam kematian. Sebanyak 338 disebut sebagai kasus impor, di mana seseorang diduga terinfeksi di luar negeri sebelum masuk ke Taiwan, dengan sisanya kasus transmisi lokal. “Tentunya kami berharap ini berlalu,” kata Menteri Kesehatan Chen Shih-chung saat konferensi pers seperti dikutip Antara, Selasa, 14 April 2020. “Namun kami tetap harus waspada. Pastinya kami merasa senang bahwa tidak ada kasus hari ini.”
Chen menyebutkan terakhir kali Taiwan melaporkan nihil kasus pada 9 Maret, setelah itu jumlahnya meningkat untuk beberapa waktu dengan kembalinya orang-orang dari tempat, yang kini dilanda parah virus corona di Eropa dan Amerika Serikat. Jumlah pasien sembuh mencapai 124 orang.
Taiwan mewajibkan warganya melakukan karantina selama 14 hari bagi semua kedatangan. Taiwan belum menerapkan karantina wilayah total akibat pandemic. Kehidupan masih berjalan seperti biasa, meski pemerintah mengimbau menjaga jaga sosial dan mewajibkan pamakaian masker di transportasi umum.
Kunci keberhasilan Taiwan menangani wabah virus corona tidak muncul tiba-tiba. Negeri ini belajar dari SARS pada tahun 2003 dengan mendirikan National Health Command Center (NHCC) dengan segala sistem dan sumber daya yang dipersiapkan dengan matang. Di lembaga ini terdapat Pusat Pengendalian Wabah Terpadu (CECC) yang diaktifkan kembali pada 20 Januari 2020.
CECC memiliki kewenangan-kewenangan khusus yang membuat pemerintah bisa bergerak cepat untuk menangani wabah. CECC yang dipandu Menteri Kesehatan Shih-cung telah mengimplementasikan 124 tindakan dalam lima minggu pertama saat outbreak. Tindakan itu di antaranya: mengeluarkan larangan perjalanan, mengalokasikan sumber daya untuk produksi 4 juta masker wajah per hari, juga menertibkan penyebaran informasi keliru.
Taiwan juga mengeluarkan larangan perjalanan pada 18 Maret lalu. Mereka memutuskan menutup pintu masuk bagi orang asing sebagai langkah lanjutan menekan COVID-19 di dalam negeri karena makin banyaknya angka imported cases. 20 kasus terakhir memang merupakan penularan dari luar. Taiwan juga memanfaatkan semua perangkat teknologi dan big data untuk mengetahui perjalanan warganya.