Tak Lagi Indoktrinasi, Ini Cara BPIP Tanamkan Nilai Pancasila ke Generasi Muda
Hot Topic Nasional

Tak Lagi Indoktrinasi, Ini Cara BPIP Tanamkan Nilai Pancasila ke Generasi Muda

Channel9.id-Jakarta. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengakui bahwa penanaman nilai Pancasila kepada generasi muda harus menyesuaikan zaman agar maknanya tersampaikan.

“Pancasila dulu ditanamkan lewat doktrin melalui mata ajar Pancasila. Kalau sekarang dengan pendekatan milenial, misalnya lewat konten,” tutur Wakil Ketua BPIP Karjono saat diwawancara di Radio Elshinta, Senin (27/2).

Karjono mengatakan bahwa untuk menanamkan Pancasila kepada generasi muda, pemerintah sebaiknya tak mendoktrin tetapi langsung ke praktik.

“Makanya, nanti akan ada buku ajar Pancasila dan 70 persen isi bukunya adalah Pancasila in action. Kita akan mendekatkan Pancasila melalui musik, olahraga, kuliner, dan sebagianya, sehingga generasi muda juga ikut senang,” tutur dia.

Ia menambahkan bahwa meskipun murid cenderung “dibebaskan” dalam belajar, murid juga harus sopan, santun, toleran, taat hukum, menjunjung tinggi gotong royong. “Kegiatan seperti ini yang harus di-booming-kan,” tandasnya.

Baca juga: Dihadiri Megawati Soekarnoputri, BPIP Adakan Kegiatan Pancasila Dalam Tindakan

Baca juga: BPIP: Pancasila Tahan Banting Dalam Gejolak Politik Nasional dan Global

Lebih lanjut, Karjono menuturkan bahwa BPIP akan melakukan berbagai hal untuk membangkitkan semangat nasionalisme kepada generasi muda. Upaya ini akan dilakukan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, yang mencantumkan perihal “arah peta atau arah jalan, arah kebijakan, serta Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila.”

“Kita akan melakukan potret regulasi: apakah itu bertentangan dengan pancasila atau tidak. Kita juga akan melakukan kajian dan pelatihan, serta sosialisasi kepada seluruh komponen masyarakat,” tutur dia.

Karjono menambahkan bahwa dalam berbagai hal itu, BPIP harus bekerja sama dengan kementerian/lembaga, organisasi masyarakan, dan komponen lain yang terkait. “Kita harus kerja tim,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  4  =