Lifestyle & Sport

Tak Usah Panik! Kenali Gejala hingga Cara Ampuh Atasi Alergi Kulit

Channel9.id – Jakarta. Alergi kulit menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum dialami masyarakat. Kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala seperti gatal, kemerahan, ruam, atau pembengkakan pada kulit sebagai reaksi terhadap zat tertentu yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari Halodoc, Selasa (3/6/2025), alergi kulit merupakan reaksi sistem imun terhadap zat tertentu yang menyebabkan gejala seperti gatal, ruam, kemerahan, atau pembengkakan. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Identifikasi dan Hindari Pemicu Alergi
Langkah awal dalam mengatasi alergi kulit adalah mengenali zat atau bahan yang memicu reaksi alergi. Alergen yang umum meliputi bahan kimia dalam produk perawatan kulit, sabun, deterjen, logam seperti nikel, makanan tertentu seperti seafood atau kacang-kacangan, hingga paparan serbuk sari dan tungau debu.

“Langkah pertama yang penting adalah mengetahui apa yang menyebabkan alergi kulitmu. Pemicu alergi bisa bermacam-macam, mulai dari bahan dalam sabun, deterjen, pakaian, makanan tertentu, hingga serangga,” demikian dikutip dari Halodoc.

Selain itu, reaksi alergi kulit juga dapat terjadi akibat paparan sinar matahari yang berlebihan (photosensitivity), stres, atau perubahan suhu ekstrem. Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk mencatat riwayat paparan zat-zat tertentu sebelum munculnya gejala untuk membantu identifikasi penyebab.

Dalam laman resmi Primaya Hospital, dijelaskan bahwa penting untuk mengetahui apakah reaksi alergi timbul karena faktor makanan, lingkungan, atau paparan bahan tertentu. Dengan begitu, langkah pencegahan dapat dilakukan secara tepat.

Jika sulit mengetahui penyebabnya, konsultasi ke dokter kulit atau ahli alergi dapat dilakukan untuk menjalani tes alergi, seperti tes tusuk kulit (skin prick test) atau tes darah, guna memastikan jenis alergen yang memicu reaksi.

Pengobatan Medis dan Topikal
Setelah penyebab alergi kulit teridentifikasi, pengobatan medis umumnya difokuskan pada peredaan gejala. Penggunaan obat antihistamin dan kortikosteroid merupakan metode umum yang direkomendasikan oleh tenaga medis untuk mengatasi gatal, ruam, dan peradangan.

Sebagaimana dijelaskan dalam Jurnal Medical Profession (MedPro) Universitas Tadulako berjudul Dermatitis Kontak Alergi, terapi yang diberikan pada pasien ini yaitu kombinasi pemberian obat kortikosteroid topikal dan pemberian antihistamin.

Antihistamin biasanya diberikan secara oral untuk menghambat produksi histamin dalam tubuh yang menyebabkan reaksi alergi. Sementara itu, salep atau krim kortikosteroid dioleskan langsung ke kulit guna mengurangi peradangan lokal dan rasa gatal yang mengganggu.

Selain itu, untuk kasus yang lebih ringan, krim pelembap dengan kandungan emolien dan calamine lotion juga bisa digunakan untuk menenangkan kulit dan mempercepat pemulihan. Penggunaan sabun dan kosmetik berbahan lembut serta tanpa pewangi tambahan juga disarankan agar tidak memperparah kondisi kulit.

Menurut laman Halodoc, “Gunakan produk perawatan kulit yang hipoalergenik dan bebas pewangi. Hindari penggunaan sabun atau lotion berbahan keras yang bisa memperburuk gejala.”

Jika gejala tak membaik setelah pengobatan topikal atau oral, atau muncul reaksi berat seperti pembengkakan wajah dan kesulitan bernapas, pasien disarankan segera mencari pertolongan medis darurat karena kemungkinan mengalami reaksi alergi berat (anafilaksis).

Perawatan Kulit dan Pencegahan
Perawatan kulit yang tepat menjadi langkah penting dalam proses penyembuhan sekaligus pencegahan kambuhnya alergi. Menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan pelembap (moisturizer) secara rutin dapat membantu memperkuat lapisan pelindung kulit dan mencegah masuknya alergen dari luar.

Dalam Jurnal Medical Profession (MedPro) Universitas Tadulako ditekankan juga bahwa pasien harus menjaga kebersihan dan kelembapan kulit, menghindari alergen, serta tidak menggaruk area yang luka.

Menggaruk area yang gatal berisiko menyebabkan luka terbuka dan infeksi sekunder oleh bakteri. Karena itu, penggunaan salep pelindung atau perban ringan untuk menutupi bagian yang tergaruk bisa menjadi pilihan untuk menghindari kerusakan kulit lebih lanjut.

Pencegahan juga mencakup pemilihan produk perawatan tubuh yang tepat, seperti sabun bayi, deterjen tanpa pewangi, dan bahan pakaian yang lembut seperti katun. Hindari bahan sintetis yang dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan suhu tubuh.

Selain itu, gunakan pakaian longgar berbahan katun agar kulit bisa ‘bernapas’ dan tidak terlalu banyak bergesekan. Ganti pakaian setiap habis berkeringat untuk menghindari iritasi.

Menjaga pola makan sehat, mengelola stres, dan cukup istirahat juga merupakan bagian penting dari pencegahan jangka panjang. Beberapa jenis alergi kulit dapat diperparah oleh stres psikologis atau kelelahan fisik.

Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Jika gejala alergi kulit berlanjut atau memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi. Mereka dapat melakukan tes alergi untuk menentukan penyebab pasti dan merencanakan penanganan yang tepat.

Sebagaimana disarankan oleh Primaya Hospital, “Ahli alergi atau alergis bisa menjalankan tes untuk mengidentifikasi alergen apa yang memicu reaksi alergi pasien secara spesifik.”

Mengatasi alergi kulit memerlukan pendekatan yang komprehensif, mulai dari identifikasi alergen hingga pengobatan dan pencegahan. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan untuk penanganan yang efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  8  =