Tangkal Hoax dan Berita Kebencian Jelang Pemilu 2024, Ini Tips Bikin Konten Pemilu Damai di Medsos
Nasional

Tangkal Hoax dan Berita Kebencian Jelang Pemilu 2024, Ini Tips Bikin Konten Pemilu Damai di Medsos

Channel9.id – Jakarta. Indonesia bakal menyelenggarakan Pemilu sebentar lagi. Pesta Demokrasi yang berlangsung tiap lima tahun sekali ini diharap berjalan damai dan kondusif pada 2024 nanti.

Untuk itu, masyarakat mesti turut andil untuk menyampaikan pentingnya menjaga suasana yang damai menjelang Pemilu 2024.

Tenaga Ahli Humas Polri, Hardy R Hermawan berpendapat bahwa saat ini, informasi berjalan sangat cepat sehingga muncul berbagai informasi yang mengandung unsur kebohongan, hoax, ujaran kebencian, fitnah, black campaign, dan semacamnya.

Hal itu disampaikan Hardy dalam kegiatan Pertemuan Efektif Bersama Pegiat Media Sosial dengan tema “Jagat Maya Damai, Pemilu Damai”. Acara yang diselenggarakan oleh Divhumas Polri di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama dengan para pegiat media sosial untuk turut menciptakan situasi aman dan tertib di ruang digital. Adapun dalam acara ini turut mengundang puluhan influencer, sebutan untuk orang yang memiliki banyak pengikut di media sosial.

Dalam menghadapi informasi yang dapat mengundang perpecahan menjelang Pemilu 2024, Hardy menilai Polri sebagai aparat penegak hukum, sudah tidak bisa lagi bekerja sendirian. Ia mengatakan, para influencer yang memproduksi konten di media sosial dapat mempromosikan pemilu damai kepada masyarakat.

“Setiap konten tentu harus disiapkan dulu. Secara keseluruhan, kita memiliki agenda setting yang tidak diartikan dalam konotasi yang negatif. Agenda setting ini upaya menempatkan sebuah isu agar dipandang penting oleh khalayak. Di sini, kita menempatkan isu bahwa pemilu harus damai. Jadi, apapun yang kita sampaikan, arahnya itu untuk meyakinkan publik bahwa pemilu harus damai,” ujar Hardy kepada puluhan influencer yang hadir dalam acara tersebut, Selasa (14/3/2023).

“Dan untuk mencapai pemilu yang damai, minimalisasikan komunikasi yang bersifat bohong, hasut, fitnah. Karena itu akan menciptakan permusuhan, membuat pemilu tidak damai,” sambungnya.

Ia juga menegaskan agar setiap konten pemilu damai yang disampaikan itu memiliki nilai berita. Sebab, menurutnya, informasi yang disampaikan oleh influencer itu berada di ranah media sehingga standar sebuah berita mesti dipenuhi.

“Ini yang selama berpuluh-puluh tahun diyakini sebagai resep untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Meskipun, saat ini orang-orang tidak mempermasalahkan benar atau tidak, tapi paling tidak ketika kita menyampaikan pesan memiliki nilai berita,” kata Hardy.

Hardy juga menyampaikan, selain nilai berita, nilai kedekatan juga mesti dimasukkan sebagai unsur dalam konten yang dibuat. Ia menjelaskan, nilai kedekatan dimaksudkan sebagai perasaan yang sama-sama dirasakan satu sama lain. Dalam konteks pemilu damai, Hardy mengatakan nilai kedekatannya berupa suasana kondusif yang sama-sama diinginkan oleh seluruh masyarakat.

“Misalnya, sebentar lagi ada piala dunia U-20. Problemnya saat ini pesertanya Israel, ada yang meminta Israel gak ikut. Tapi kan nilai-nilai sportivitas harus dijunjung tinggi karena Israel sudah lolos. Alasannya selinear dengan Palestina. Meskipun Palestina jauh, tapi orang-orang sini merasa dekat,” ujar Hardy, mencontohkan.

Hardy mengatakan, konten yang telah memenuhi unsur-unsur yang disebutkan itu, setidaknya dapat menjadi prebunking atau mencegah munculnya informasi yang dapat memicu permusuhan, serta menjadi debunking atau meluruskan informasi yang mengandung hoax.

“Hal-hal seperti ini jika dijalankan dengan kontinyu dan berkualitas, paling tidak ada prebunking jika akan keluar hal-hal yang tidak benar, atau bisa juga debunking sebagai mitigasi jika ada hoax yang beredar,” jelas Hardy.

Baca juga: Divhumas Polri Ajak Netizen Buat Dunia Maya Damai hingga Pemilu Damai

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

39  +    =  41