Channel9.id-Jakarta. Membintangi sebuah film tentu ada tantangan tersendiri agar bisa berakting sebaik mungkin. Demikian dengan aktris Nirina Zubir dalam membintangi film horor berjudul ‘Panggilan Dari Kubur’. Sebuah film garapan Sutradara Dyan Sunu Prastowo dari rumah produksi Dunia Mencekam Studios dan Maxima Pictures yang akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 14 Agustus 2025.
Kembali berakting pada film horor, Nirina mengaku bahwa menjadi aktor untuk sebuah film horor jauh lebih sulit dari genre umumnya yang pernah diperankannya seperti drama keluarga, komedi hingga romance. Dia bercerita, secara fisik dan mental perlu persiapan double, karena baginya bermain film horor sangat menguras energi dan mental.
“Kalau bisa dilihat genre horor yang Nirina mainkan itu sangat sedikit sekali. Nah yang ini, untuk Nirina berani main film horor lagi setelah sekian lama, akhirnya ngebuat Nirina keinget lagi, oh iya ya untuk menjadi pemain film horor itu harus siap kondisi fisik literally. Menjadi pemain film horor harus siap fisik, mental dan semuanya double dibanding film biasa,” kata Nirina dalam konferensi pers film ‘Panggilan Dari Kubur’ di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Lebih lanjut, aktris kelahiran Antananarivo, Madagaskar, 12 Maret 1980 itu menerangkan, proses syuting film horor berbeda dengan film genre lainnya yang pernah dimainkan Nirina. Ada waktu-waktu di mana syuting harus dilakukan mulai dari sore hingga pagi, hal itu tentunya membuat tubuh mesti dipersiapkan dengan baik agar tidak drop di pertengahan proses syuting.
“Jadi pemain film horor itu harus double jaga kesehatannya, karena bisa jadi jam kerjanya terbalik ya. Ada beberapa saat di mana kita baru mulai syuting sore sampai pagi, udah gitu dengan adegan-adegan luar biasa, misalnya ada adegan masuk ke danau, kemudian diangkat menggunakan sling dan segala macem,” terang Nirina.
Berbicara soal salah satu adegan yang paling menantang selama proses ‘Panggilan Dari Kubur’, Nirina mengaku ada adegan yang dilakukannya di dalam liang lahat dan dilakukan pada malam hari. Beruntung saat itu dia tidak mengetahui bahwa adegan itu dilakukan di liang lahat beneran, dan dia baru mengetahui setelah selesai syuting.
Liang lahat yang dimaksud Nirina bukan yang sudah digunakan untuk menguburkan jenazah, namun baru dibuat di kawasan pemakaman. Meski belum digunakan, namun tidak menutup kemungkinan pada masa mendatang akan digunakan.
“Jujur aku tuh nggak sadar kalau syuting di dalam Liang Lahat, aku taunya pas ada pemain lain yang terlihat melepas dan membuang semua busana yang digunakan setelah memainkan adegan itu. Aku tanya kenapa kok dilepas semua, katanya kalau abis adegan di dalam Liang Lahat tuh busana yang kita kenakan harus dibuang, enggak boleh menyatu sama tanah makam. ‘Wah iya juga ya, area pemakaman ini’. Pantesan sutradara nyuruh aku tuh cuci tangan terus setiap selesai adegan,” ungkap Nirina.
Film ‘Panggilan dari Kubur’ mengangkat kisah penuh duka dan misteri tentang Alya (Nirina Zubir)bersama suaminya Raka (Nugie) dan putri mereka Yasmin (Firzanah Alya) berlibur ke rumah sang ibu, Bu Dewi (Muthia Datau), di sebuah desa terpencil. Namun liburan berubah menjadi mimpi buruk ketika Yasmin mengalami kecelakaan tragis di sebuah danau dan meninggal dunia. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, jenazah Yasmin dikuburkan di halaman belakang rumah.
Namun, ketenangan tak bertahan lama. Setelah kembali ke Jakarta, Alya terus merasakan panggilan misterius dari putrinya. Ia pun kembali ke desa dan mendapati kuburan Yasmin telah kosong. Teror pun dimulai. Yasmin bangkit sebagai sosok mengerikan akibat kutukan lama, siapa pun yang dikuburkan di tanah itu akan hidup kembali dalam wujud menakutkan.
Film ini menjanjikan suasana mencekam, sinematografi gelap nan artistik, serta efek suara yang membangun ketegangan sejak awal. Dengan jejak sukses Dunia Mencekam Studios lewat film-film horor sebelumnya seperti Qodrat dan Kuasa Gelap, ‘Panggilan dari Kubur’ digadang-gadang akan menjadi salah satu film horor paling emosional sekaligus menakutkan tahun ini.
Film ini tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 14 Agustus 2025.
Kontributor: Akhmad Sekhu