Tantangan Yoriko Angeline Belajar Dunia Komedi dalam Film ‘Pesugihan Sate Gagak’
Lifestyle & Sport

Tantangan Yoriko Angeline Belajar Dunia Komedi dalam Film ‘Pesugihan Sate Gagak’

Channel9.id-Jakarta. Membintangi sebuah film tentu ada tantangan tersendiri, apalagi film bergenre horor komedi yang tak mudah untuk diperankannya. Demikian dengan artis Yoriko Angeline mengungkap tantanganya harus belajar dunia komedi dalam film ‘Pesugihan Sate Gagak’, dimana ia memerankan karakter bernama Andini, sosok yang digambarkan sangat setia dan penuh perjuangan terhadap cinta.

Kisah cinta karakternya dalam film ini rupanya cukup menarik bagi Yoriko, karena menggambarkan pasangan yang berjuang keras untuk masa depan mereka.

“Sebenarnya kisah cintanya ini unik ya sama Mas Anto ini, pacaran udah bertahun-tahun, Mas Anto mau ngajak nikah tapi aku punya Mamih Nunung,” kata Yoriko beberapa waktu yang lalu.

Sebagai anak tunggal, perempuan kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 23 Agustus 2002 ini mengaku bisa merasakan dilema yang dialami karakternya. “Sebenernya aku bisa related karena aku anak tunggal juga, pasti orang tuaku susah untuk ngelepas aku. Apalagi mau dinikahin sama seseorang dan belum yakin ini mapan atau enggak,” jelas anak tunggal pasangan Agus Febrianto dan Devi Krityaningtyas ini.

Yoriko juga menyoroti bagaimana karakter Andini berusaha mendukung pasangannya meski dihadapkan pada situasi sulit. “Dan di sini tuh ditunjukin bahwa Mas Anto mau berjuang dan Andini juga meng-support,” bebernya.

“Mereka tuh pasangan yang suportif satu sama lain, terus dia menghargai perjuangan Mas Anto, dan Andini pun pengen membantu tapi ternyata dia melakukan pesugihan,” sambungnya memaparkan.

Selain pesan moral yang kuat, proses syuting film ini memberikan pengalaman berharga bagi Yoriko dalam terjun ke dunia komedi yang benar-benar baru baginya.

“Awalnya minder banget, karena gua kan enggak pernah masuk ke lingkungan per-comedy-an ini, terus semua pada lucu,” tuturnya jujur.

Ia bahkan sempat merasa canggung saat pertama kali melakukan reading. “Aku pas reading pertama enggak bisa ngelucu lagi, gimana nih ya,” tambahnya sambil tertawa kecil.

Namun, berkat kehangatan para pemain dan kru, rasa gugup itu perlahan menghilang.

“Tetapi alhamdulillah aku diterima dengan baik para semua cast, crew, dan para tim semuanya. Jadi aku happy,” ungkap Yoriko.

Ia juga menambahkan bahwa suasana di lokasi syuting selalu menyenangkan. “Apalagi di lokasi syuting tuh bawaannya selalu happy karena ya lucu terus.”

Ada juga momen menarik yang memperkuat chemistry antar pemain Pesugihan Sate Gagak, terutama karena Yoriko, Yono, dan Ardit ternyata sama-sama berasal dari Kalimantan, sehingga membuat kedekatan dan keakraban mereka terjalin secara alami selama proses syuting.

“Fun fact, aku sama Kak Yono dan Kak Ardit itu kita bertiga sama-sama orang Kalimantan, jadi bounding-nya tuh cepet banget,” ceritanya antusias.

Menurut Yoriko, kesamaan latar belakang itu membuat hubungan mereka di lokasi terasa lebih akrab dan natural, terutama saat membangun interaksi di depan kamera.

Kedekatan antara Yoriko dan rekan-rekannya juga semakin terasa karena ia sudah pernah bekerja sama sebelumnya dengan Ardit Erwandha.

“Aku sebelumnya dengan Kak Ardit sudah pernah kerja bareng, jadi pas disatuin di sini lagi, kita tegur sapa,” ujarnya.

Ia memuji profesionalitas Ardit yang dinilainya berpengalaman baik dalam dunia akting maupun kehidupan nyata. “Kak Ardit juga kan lebih berpengalaman ya di kehidupan nyata dan berproses dalam percintaan,” katanya sambil tersenyum.

Namun, tak hanya soal chemistry dengan lawan main, ada tantangan besar lain yang dihadapi Yoriko selama proses syuting, terutama ketika harus menjaga ekspresi serius di tengah suasana yang selalu penuh tawa.

“Kalau untuk aku pribadi sih jujur susah banget nahan ketawa itu, karena memang lucu terus,” ungkapnya.

Bahkan, sang sutradara pun ikut kesulitan menahan tawa. “Sampai sutradaranya pun susah nahan ketawa, jadi aku kayak bener-bener ya Allah gimana nahan ketawanya,” lanjutnya dengan ekspresi geli mengingat momen itu.

Bagi Yoriko, salah satu adegan tersulit adalah saat harus tetap serius dalam situasi lucu, terutama ketika suasana di lokasi syuting.

“Apalagi beliau yang adegan aku lagi tidur terus ketawa, itu aku enggak bisa banget,” ucapnya sambil tertawa.

Ia mengakui, “Di take-take lain pas mereka lagi close up, sebenernya aku ketawa ngakak parah.”

Di akhir, Yoriko menegaskan bahwa tantangan terbesarnya dalam Pesugihan Sate Gagak adalah “nahan tawa,” namun justru hal itulah yang membuat pengalaman syuting ini menjadi paling berkesan baginya.

Melalui kisah Andini dan Anto, film ‘Pesugihan Sate Gagak’ menyampaikan pesan moral yang kuat. Yoriko mengungkapkan bahwa keputusan Anto melakukan pesugihan menjadi titik balik tragis dalam cerita.

“Karena kan enggak masuk akal dengan waktu yang singkat harus nyari ratusan juta, sedangkan pekerjaan dia cuma juru masak warteg, itu kayak enggak make sense aja gitu,” jelasnya.

Menurutnya, adegan ini menjadi refleksi tentang realitas hidup dan ambisi manusia yang sering kali berujung pada jalan yang salah.

Lebih lanjut, Yoriko menegaskan pesan penting yang terselip di balik film ini. “Bahwa sebenarnya keserakahan itu adalah awal dari kehancuran,” tegasnya.

Baginya, pesan moral seperti ini sangat relevan di tengah kehidupan modern, di mana banyak orang rela melakukan apa saja demi uang dan kesuksesan instan. Lewat karakter Andini, ia berharap penonton bisa melihat bahwa cinta dan dukungan tulus seharusnya tidak dikotori oleh ambisi yang gelap.

Membawakan karakter dengan emosi kompleks bukanlah hal mudah bagi Yoriko. Ia melalui proses panjang untuk bisa menyeimbangkan sisi romantis dan sisi tragedi dalam film ini. Dari perjalanan karakter Andini, ia belajar banyak tentang makna pengorbanan, cinta, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup yang penuh ujian.

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  3  =