Terduga Pelaku Pembunuhan Presiden Haiti Meninggal Karena Covid-19
Internasional

Terduga Pelaku Pembunuhan Presiden Haiti Meninggal Karena Covid-19

Channel9.id-Haiti. Seorang yang diduga terlibat dengan pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise dikabarkan meninggal saat ia sedang dipindahkan ke rumah sakit dari penjara praperadilan setelah menderita gejala Covid-19, ujar istrinya, Kamis (18/11/2021).

Gilbert Dragon, 52, seorang mantan komisioner polisi, meninggal karena serangan jantung, ujar Marie Leslie Noel. Istrinya menyebutkan kalau ia sudah berusaha selama dua minggu untuk memindahkannya ke rumah sakit dan kesulitan untuk mendapatkan tes Covid-19 kepada suaminya.

“Saya akhirnya dapat izin untuk membawanya ke rumah sakit pada siang hari, tapi dia meninggal saat dalam perjalanan. Saya sudah berusaha sekuat tenaga untuk membawanya ke rumah sakit selama dua minggu,” ujar Noel.

Baca juga: Otoritas Turki Tangkap Buron Pembunuhan Presiden Haiti

Menteri Dalam Negeri Haiti Liszt Quitel masih belum mengeluarkan responnya atas kejadian tersebut.

Kepolisian Nasional Haiti dalam bulan Agustus merilis laporan kalau Dragon telah melakukan kontak dengan pelaku terduga lainnya di malam hari saat Moise dibunuh pada tanggal 7 Juli lalu. Selain itu terungkap kalau Dragon juga hadir dalam pertemuan rencana pembunuhan tersebut.

Noel menuturkan kalau suaminya sudah ditahan secara tidak adil dan mengatakan kalau suaminya saat itu sedang tidur dirumahnya saat pembunuhan tersebut terjadi. Ia juga mengungkapkan kalau Dragon langsung berinisiatif untuk pergi sendiri ke tim investigasi untuk menjelaskan segalanya setelah ia mendengar laporan ia sedang dicari oleh pihak kepolisian.

“Saya sangat tidak sabar untuk segera diadakannya peradilan untuk melihat bukti apa yang akan kepolisian tunjukkan,” ucapnya.

Haiti sendiri sudah melakukan lebih dari tiga puluh penahanan yang berhubungan dengan pembunuhan Presiden Moise, termasuk terhadap sekelompok mantan militer Kolombia.

Pada Senin lalu, otoritas Turki telah menangkap terduga pelaku lainnya, Samir Handal, di Istanbul.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  4  =