Thailand Kerahkan Ratusan Polisi Untuk Atasi Unjuk Rasa
Internasional

Thailand Kerahkan Ratusan Polisi Untuk Atasi Unjuk Rasa

Channel9.id-Thailand. Pihak otoritas Thailand telah mengerahkan ratusan pasukan polisi untuk berjaga-jaga di pusat kota Bangkok setelah adanya rencana unjuk rasa menggunakan mobil untuk membuat macet arus jalan, Selasa (10/8/2021). Selain itu pihak otoritas juga telah menahan setidaknya 11 pemimpin unjuk rasa anti pemerintah.

Unjuk rasa yang dipimpin oleh para pemuda ini menyinggung soal bagaimana pemerintah menangani situasi pandemi Covid-19.

Baca juga: Google Hapus Maps Berisikan Data Pribadi Mahasiswa Thailand

Unjuk rasa ini juga melawan tabu dengan menyerukan reformasi terhadap sistem kerajaan yang membuat mereka beresiko ditahan di penjara maksimal 15 tahun karena menghina raja, ratu, dan anggota kerajaan lainnya.

Pihak kepolisian telah menyiapkan 750 pasukannya untuk menghadapi unjuk rasa mogok mobil di hari Selasa dan memperingatkan kepada warga kalau berkumpul-kumpul saat ini adalah perbuatan illegal dibawah peraturan darurat Covid-19.

“Seluruh acara berkumpul, termasuk melakukan unjuk rasa, yang dapat menyebabkan resiko penyebaran virus semakin besar adalah tindakan illegal dibawah peraturan darurat Covid-19,” ujar wakil kepala kepolisian Bangkok, Piya Tavichai, kepada para wartawan.

Minggu lalu, ribuan pengunjuk rasa di Thailand bentrok dengan pihak kepolisian.

Tokoh-tokoh pemimpin pengunjuk rasa yang sempat menghabiskan waktunya di balik jeruji besi dikarenakan kasus unjuk rasa sebelum-sebelumnya kembali masuk penjara dikarenakan kasus yang sama.

Panupong “Mike Rayong” Jadnok dan Jatupat “Pai” Boonpattararaksa telah ditangkap polisi setelah permintaan bebasnya atas tindakan unjuk rasa baru-baru ini ditolak oleh pihak otoritas.

Pemimpin unjuk rasa lainnya, Parit “Penguin” Chiwarak, juga ditangkap polisi setelah persyaratan jaminan bebasnya dicabut, sedangkan aktivis HAM Arnon Nampa ditangkap karena pidatonya yang menghina pihak kerajaan.

“Masih belum ada putusan mengenai seluruh kasus tersebut, jadi kalau menurut hukum yang berlaku, mereka semua tidak bersalah dan karena itu layak untuk dibebaskan,”ujar pengacara mereka, Krisadang Nutcharat kepada Reuters.

Aksi unjuk rasa di Thailand akhir-akhir ini marak terjadi disaat para warga tengah marah dengan perdana menterinya, Prayuth Chan-ocha, dalam menangani situasi pandemi Covid-19 di Thailand.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  3  =