Channel9.id-Pamekasan. Setelah hasil rapat koordinasi (Rakor) tentang PTM di sepakati oleh berbagai pihak, Dinas Pendidikan (Disdik) sepakat untuk melanjutkan atau memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk murid SD dan SMP pada masa pandemi Covid-19.
Rapat Koordinasi dilaksanakan di salah satu hotel di Pamekasan dan dihadiri oleh Totok Hartono Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan, Akhmad Zaini Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Wakapolres Pamekasan, perwakilan Kodim Pamekasan, perwakilan Kajari Pamekasan, jajaran Disdik dan Korwil lembaga pendidikan se-Pamekasan.
“Hasil rapat koordinasi (rakor) tentang PTM disepakati untuk dilanjutkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes),” kata Kepala Disdik Pamekasan Akhmad Zaini. Kamis, (12/11/20).
Baca juga : Jokowi Hadiri KTT ASEAN ke-37 Secara Virtual
Dikatakannya, Pamekasan memperlakukan PTM sejak tanggal 23 September 2020 hingga November untuk tingkat SD dan SMP. Setelah mempertimbangkan berbagai pendapat, masukan dan arahan dari sejumlah pihak. Mulai dari pihak keamanan, wali murid dan Korwil Pendidikan Pamekasan dan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP dan unsur PGRI menyepakati untuk dilanjutkan.
Selama pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung, pihaknya belum menemukan klaster baru persebaran Covid-19 ditingkat sekolah. Sebab, sekolah dianjurkan dan didampingi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Sampai hari ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menyatakan belum ada klaster persebaran Covid-19 dari lingkungan disdik. Baik dari SD maupun SMP. Saya berharap, ke depan pelaksanaan PTM semakin baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekkab Pamekasan Totok Hartono menyampaikan, sejak PTM dilaksanakan di SD dan SMP, tidak ada laporan klaster baru. Pelaksanaan PTM dinilai berjalan dengan baik. Kendati demikian, langkah preventif perlu terus ditingkatkan.
“Penerapan protokol kesehatan (prokes) dinilai sudah cukup bagus. Kita tidak mendapatkan laporan siswa-siswi terpapar,” ujarnya.
Totok mengatakan, pemantauan terhadap pelaksanaan PTM dan interaksi di sekolah harus lebih ketat dan terus dipantau. Sebab, anak-anak kadang lupa pakai masker dan masih berkerumun. Itu harus terus dipantau oleh kepala sekolah dan para guru.
“Penerapan prokes juga tetap dilakukan dengan ketat. Semua pihak harus saling mengingatkan dan menegur terutama soal 3M, mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun,” pungkasnya.