TikTok Bakal Batasi Konten Berdasarkan Usia Seperti Film dan Game
Techno

TikTok Bakal Batasi Konten Berdasarkan Usia Seperti Film dan Game

Channel9.id-Jakarta. Pada Februari lalu, TikTok sedang meningkatkan fitur keamanannya bagi para remaja, yaitu dengan membatasi konten berdasarkan usia. Kini TikTok memberi detail lanjutan tentang fitur itu yang disebut Content Levels itu, dan akan meluncurkannya dalam beberapa minggu mendatang, lapor Engadget.

TikTok menggambarkan pendekatannya seperti sistem peringkat yang digunakan oleh industri film dan video game. Ini dimaksudkan untuk memfilter konten “dewasa” dari umpan pengguna yang lebih muda. Sistem ini akan berlaku pada semua konten yang tak melanggar aturan TikTok, tetapi mungkin tak pantas untuk pengguna aplikasi yang lebih muda.

Dengan pembaruan itu, saat pengguna berusia antara 13 dan 17 tahun menemukan video yang berisi “tema dewasa atau kompleks”, mereka akan melihat notifikasi bahwa konten itu dibatasi usia. “Misalnya adegan fiksi yang menyeramkan atau intens untuk penonton yang lebih muda, skor kedewasaan akan dialokasikan ke video tersebut, sehingga akan mencegah pengguna di bawah usia 18 tahun untuk menontonnya,” jelas TikTok, melalui laman resminya.

TikTok tak menjelaskan bagaimana mereka akan menentukan skor kedewasaan itu, atau kriteria apa yang akan digunakan untuk mengklasifikasikan videonya. TikTok mencatat bahwa fitur itu masih dalam tahap awal, dan mereka akan menambahkan fitur tambahan di masa mendatang.

Sebelumnya, eksekutif perusahaan mengatakan pihaknya ingin memungkinkan pengguna untuk memilih konten yang mereka sukai. TikTok kini punya cara baru untuk memfilter topik tak diinginkan dari halaman “For You”. Kemudian di beberapa minggu mendatang, pengguna bakal bisa memblokir kata-kata atau tagar tertentu yang tak ingin mereka lihat dari video.

Selain itu, TikTok juga menawarkan pembaruan di platform untuk menghindari “pola berulang” yang berpotensi bermasalah dalam rekomendasi “For You.” Perusahaan sebelumnya mengatakan sedang menguji cara agar tak membebani pengguna dengan topik yang berpotensi mengganggu, seperti kesehatan mental atau gangguan makan. Kini perusahaan mengatakan bahwa uji coba itu berhasil, dan pengguna di Amerika Serikat tak melihat banyak video tentang topik ini sekaligus. Adapun TikTok sekarang akan membuat fitur ini tersedia di lebih banyak negara dan bahasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  38  =  40