Channel9.id- Pasuruan. Tim gabungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama pihak kepolisian, melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke lokasi pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi di Kabupaten Pasuruan, pada Rabu (5/2) siang.
Hasilnya, Pemprov Jatim memberikan catatan khusus, yang harus segera diperbaikin oleh Ningsih Tinampi dalam mengobati pasiennya.
Tak luput Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pun ikut melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih.
Hasilnya IDI memberikan catatan khusus yang harus segera diperbaikin oleh Ningsih Tinampi dalam mengobati pasiennya.
Diantaranya pasien yang menderita diagnosa penyakit medis sebaiknya berobat ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Dalam aduannya, masyarakat menyebut pengobatan alternatif yang dilakukan oleh Ningsih Tinampi, tak lazim dengan tarif yang melangit. Dalam sidak ini, Dinas Kesehatan melibatkan kepolisian daerah Jawa Timur, dan Forkopimda Kabupaten Pasuruan.
Petugas memantau langsung proses pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih. Proses pengobatan dilakukan mantan pekerja katering itu di ruang utama rumahnya, yang telah disulap menjadi ruang praktik pengobatan.
Hasil dari sidak ini, ada 3 hal yang diminta petugas segera diperbaiki oleh Ningsih. Yakni proses antrian pasien yang terlalu lama, kebersihan lingkungan yang kurang terjaga, di khawatirkan penyakit akan mudah menular, serta penyajian makanan dan minuman bagi pasien yang dinilai kurang sehat.
Terkait pelayanan metode pengobatan terhadap pasien, Dinas Kesehatan masih akan berkoordinasi dengan dinas terkait lain, sembari menunggu arahan dari Gubernur Jawa Timur. Demikian dikatakan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Timur, Dian Islami.
Sementara itu, Ningsih Tinampi tak mempermasalahkan sidak yang dilakukan oleh petugas. Menurutnya, ia tak menyalahi prosedur pengobatan ala medis karena yang ia lakukan merupakan pengobatan alternatif.
Hingga saat ini, setiap hari rumah Ningsih Tinampi disesaki puluhan orang. Tak hanya dari Jawa Timur, pasien dengan berbagai jenis penyakit juga berasal dari luar pulau, yang ingin berobat melalui pengobatan alternatif.
