Channel9.id, Jakarta – Enam dokter muda asal Papua saat ini tengah menjalani pendidikan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Gelombang I tahun 2025. Mereka adalah Jack Johanes Pical, Ilham Aaas Hamka, Alex Stendly Nuburi, Herlambang Andreka Junior Dwi Putra, Arfinsasi Putra dan Marlina Putri Purnama Sari Pekpekai.
Para dokter muda tersebut memiliki latar belakang dan pengalaman yang beragam, namun memiliki satu tujuan yang sama, yakni memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Papua. Mereka menyadari betul bahwa akses layanan kesehatan di Papua, terutama di daerah pelosok, masih sangat terbatas.
“Saya melihat sendiri bagaimana sulitnya akses layanan kesehatan di Bintuni. Banyak daerah pesisir dan pegunungan yang kekurangan tenaga dokter. Melalui SIPSS, saya berharap bisa menjadi dokter sekaligus polisi, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat,” ujar Jack Johanes Pical, salah satu peserta didik SIPSS Gel I T.A 2025, Sabtu (8/3/2025).
Senada, Alex Stendly Nuburi menceritakan kondisi alam Papua menjadi tantangan tersendiri pasien dan juga para tenaga medis.
“Tahun 2024 saya bekerja di puskesmas Arbaiz yang terletak di Kabupaten Sarmi yang waktu tempuhnya sekitar 10 jam dari kota Jayapura. Puskesmas saya itu merupakan puskesmas yang terpencil,” kata Alex.
Minimnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan di Papua juga menjadi motivasi Herlambang Andreka Junior Dwi Putra. Menjadi dokter merupakan keinginan kecilnya untuk menolong keluarganya. Beranjak besar, ia melihat bahwa tidak hanya keluarganya yang membutuhkan bantuan medis, tapi juga masyarakat di lingkungan tempatnya tinggal.
“Menjadi dokter merupakan cita-cita kecil menolong orang. Kini saya mendapat kesempatan untuk memberi manfaat kepada lebih banyak orang dengan menjadi siswa SIPSS yang nantinya disiapkan sebagai polisi dengan keahlian di bidang medis,” kata Herlambang.
Para dokter muda ini memiliki mimpi besar untuk mengembangkan karir mereka di bidang spesialisasi kedokteran. Beberapa di antaranya bercita-cita menjadi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, bedah, kandungan, dan saraf.