Channel9.id-Jakarta. Belakangan ini, sejumlah wilayah di Indonesia diguyur hujan. Bagi Kamu yang rutin berolahraga setiap hari, hujan barangkali bukan alasan untuk absen.
Kalau Anda sudah bisa rutin berolahraga, jangan jadikan musim hujan sebagai alasan untuk absen. Namun begitu, olahraga saat musim hujan juga riskan cedera. Jalanan yang licin dan becek tinggi risikonya membuat Anda jatuh terpeleset. Belum lagi risiko sakit setelah hujan-hujanan. Psstt… Tidak perlu khawatir jika Anda tahu tips amannya.
1. Wajib pemanasan
Apapun kondisi cuacanya, Kamu harus melakukan pemanasan. Pasalnya, berolahraga tanpa pemanasan bisa meningkatkan risiko keseleo atau cedera.
Khusus di cuaca dingin, sesuai saran para ahli, lakukanlah pemanasan minimal 15 menit di dalam ruangan terlebih dulu agar suhu tubuh bisa meningkat lebih cepat. Kemudian ikuti dengan gerakan peregangan untuk mencegah cedera. Jika tidak melakukan pemanasan dalam ruangan, lakukanlah pemanasan dinamis atau yang tidak diam di satu tempat (seperti lari di tempat), hingga tubuh memanas.
2. Pakai baju berlapis
Sebaiknya Kamu gunakan pakaian berlapis, dari baju berbahan sintetis yang paling tipis dulu sampai yang paling tebal untuk menahan terpaan angin kencang dan air hujan.
Hindari menggunakan baju berbahan katun karena baju cepat basah karena menyerap keringat, sehingga akan suhu tubuh menurun dan meningkatkan risiko hipotermia. Belum lagi ditambah suhu udara yang dingin.
Baca juga : Bukan Hanya Baik Untuk Jantung, Olahraga Rutin Bisa Percantik Kulit
Di lain sisi, berpakaian terlalu tebal bisa membuatmu berkeringat lebih banyak dan membuat baju basah, sehingga Kamu bisa menggigil kedinginan. Jika Kamu sudah berkeringat deras, sebaiknya kurangi lapisan baju agar tak terkena hipotermia.
3. Gunakan tabir surya
Jangan lewatkan tabir surya. Awan memang menghalangi sinar matahari, namun tidak radiasi UV. The Skin Cancer Foundation mengatakan bahwa awan hanya menghalangi sedikitnya 20% dari sinar UV. Paparan sinar UV berlebihan adalah faktor risiko yang menyebabkan penuaan dan kanker kulit.
Maka dari itu, Kamu disarankan menggunakan pelembab kulit, lip balm dan sunscreen dengan minimal SPF 15-30 saat mau olahraga ke luar rumah.
4. Tetap minum
Cuaca dingin biasanya membikin kita lupa untuk minum. Padahal tubuh berkeringat ketika olahraga saat musim hujan. Karenanya, Kamu harus tetap minum air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang agar tidak dehidrasi. Agar tak lupa, Kamu bisa alarm untuk istirahat dan minum setiap 15-20 menit sekali.
5. Pakai sarung tangan dan topi
Selama cuaca dingin, tubuh akan memusatkan aliran darah lebih banyak di inti tubuh. Kondisi ini membuat ujung-ujung tubuh, seperti kepala, tangan, dan kaki jadi rentan kedinginan.
Maka dari itu, Kamu disarankan menggunakan sarung tangan dan topi saat berolahraga di cuaca dingin. Pun topi bisa menghalau gerimis.
6. Wajib pendinginan
Sebagaimana pemanasan, pendinginan pun wajib dilakukan. Lakukanlah 5-10 menit untuk pendinginan setelah berolahraga. Misalnya, Kamu bisa berjalan santai setelah lari. Ini bisa memperlancar aliran darah dari otot-otot ke jantung.
Untuk diketahui, pendinginan membantu mengurangi kekakuan otot, menurunkan suhu otot yang tadinya panas agar pulih lebih cepat dan bebas nyeri setelah olahraga.
Waspada Covid-19
Menimbang, dunia saat ini dilanda pandemi Covid-19, sebaiknya Kamu berolahraga di dalam ruangan saja. Pasalnya, risiko penyebarannya semakin besar di cuaca dan suhu dingin. Droplets atau cipratan air liur bisa saja terhempas di udara dari penderita dan menularkannya padamu.
Namun, jika Kamu terpaksa berolahraga di luar ruangan, ada beberapa hal yang mesti Kamu perhatikan dengan seksama agar Kamu tetap aman saat berolahraga dan terhindar dari penularan Covid-19.
Pertama, gunakanlah masker yang tak terlalu tebal. Masker medis memang lebih aman digunakan daripada masker kain. Namun masker ini mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Jadi, Kamu disarankan menggunakan masker kain saja. Jangan lupa membawa lebih dari satu masker untuk ganti.
Selain itu, Kamu harus memerhatikan kondisi tubuh dengan baik. Misalnya, memantau detak jantung hingga kecepatan bernapas ketika berolahraga lewat aplikasi di ponsel. Dari sini, Kamu bisa mengetahui apakah tubuhmu kekurangan oksigen atau tidak. Kamu pun jadi tahu kapasitas diri dalam berolahraga,
Hal lain yang penting ialah selalu terapkan jaga jarak. Terlebih di cuaca dingin, di mana Covid-19 lebih cepat menular. Kalau perlu, carilah tempat publik yang tidak terlalu ramai.
Nah, itu dia sejumlah catatan untuk Kamu yang mau atau terpaksa berolahraga di luar ruangan di masa pandemi saat cuaca dingin. Jangan sampai lupa dan tetap waspada, ya!
(LH)