Health

Tips Ibadah Qurban Sehat, Aman dan Higienis, Menurut Ahli

Channel9.id, Jakarta – Dalam menyambut hari raya Iduladha, penting diketahui bagaimana tips memilih hewan kurban yang sehat dan sesuai syariat Islam.

Secara umum, hewan yang akan dijadikan kurban haruslah halal secara Islam. Namun ada beberapa hal yang baiknya diketahui agar menjamin hewan kurban yang nantinya disembelih benar-benar sehat. Menurut Epidemiolog Lingkungan & Ahli Keamanan Ketahanan Kesehatan Dr Dicky Budiman, pertama, kita harus mengetahui potensi penyakit zoonosis dari hewan qurban yang dapat menginfeksi manusia:

  1. Anthrax (Radang Paru-paru atau penyakit sapi gila):

Disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewani seperti daging, darah, dan kulit.

Gejala pada manusia termasuk demam, bisul kulit, dan gangguan pernapasan.

2. Brucellosis:

Disebabkan oleh bakteri Brucella spp.

Menular melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.

Gejala pada manusia termasuk demam berkepanjangan, sakit sendi, dan kelelahan.

3. Leptospirosis:

Disebabkan oleh bakteri Leptospira.

Menular melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.

Gejala pada manusia termasuk demam tinggi, sakit kepala, dan masalah ginjal.

4. Q fever: (endemic terutama di Jawa Barat)

Disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii.

Menular melalui inhalasi partikel udara yang terkontaminasi dari hewan yang terinfeksi.

Gejala termasuk demam tinggi, nyeri otot, dan pneumonia.

5. Salmonellosis:

Disebabkan oleh bakteri Salmonella.

Menular melalui konsumsi daging atau produk hewani yang terkontaminasi.

Gejala termasuk diare, demam, dan kram perut.

 

Tata Cara Pemilihan Hewan Qurban yang Sehat

  1. Pemeriksaan Fisik:

Pilih hewan yang aktif, tidak lesu, dan memiliki nafsu makan yang baik.

Pastikan bulu hewan bersih dan tidak rontok.

Kulit hewan harus bebas dari luka, borok, atau tanda-tanda penyakit kulit.

2. Pemeriksaan Nafas, Mata dan Mulut:

Mata harus bersih dan cerah, tidak ada tanda-tanda infeksi atau kekeruhan.

Mulut dan gusi harus berwarna merah muda dan tidak ada luka atau pembengkakan.

Hewan tidak boleh menunjukkan gejala batuk atau keluar lendir dari hidung.

Bila ada kecurigaan jangan dipilih sebagai hewan qurban.

 

Tata Cara Penyembelihan yang Aman

  1. Kebersihan Tempat Penyembelihan:

Pastikan tempat penyembelihan bersih dan bebas dari kontaminasi.

Gunakan peralatan yang bersih dan disterilkan sebelum digunakan.

 

2. Proses Penyembelihan:

Hewan harus diperlakukan dengan baik dan tidak dianiaya sebelum disembelih.

Penyembelihan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan memahami tata cara yang sesuai dengan syariat Islam.

Pisau yang digunakan harus tajam untuk meminimalkan penderitaan hewan.

 

3. Penanganan Daging:

Segera setelah penyembelihan, darah hewan harus dikuras dengan baik.

Daging harus disimpan di tempat yang bersih dan suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

 

Tata Cara Pembagian Daging untuk Mencegah Penularan Zoonosis

Kebersihan Daging:

 

Daging harus dibersihkan dengan air bersih dan disimpan dalam kondisi yang higienis.

Hindari kontak langsung dengan tanah atau permukaan yang kotor.

 

Pendistribusian Daging:

Daging harus dibagikan secepat mungkin setelah penyembelihan untuk menghindari pembusukan.

Gunakan wadah yang bersih dan tertutup selama proses distribusi.

Pengolahan Daging:

Pastikan daging dimasak dengan baik hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri atau parasit yang mungkin ada.

Cuci tangan dengan sabun setelah menangani daging mentah dan sebelum menyentuh makanan lain.

Dengan mengikuti panduan ini, risiko penularan penyakit zoonosis dari hewan qurban ke manusia dapat diminimalkan, dan pelaksanaan ibadah qurban dapat dilakukan dengan aman dan higienis.

Selamat beribdah qurban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  35  =  38