Hot Topic

Tito Karnavian, Jenderal Polisi Cendikiawan

Channel9.id-Jakarta. Jenderal Tito Karnavian resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Kapolri per tanggal 22 Oktober 2019, melalui surat dari Presiden Joko Widodo. Pemberhentian tersebut terkait penempatan Tito sebagai salah satu menteri di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Masuknya Tito dalam jajaran  kabinet Jokowi-Ma’ruf menambah portofolio jenderal kelahiran Palembang 54 tahun lalu.

Lulusan terbaik AKPOL tahun 1987 itu, Tito menjabat Kapolri sejak Juli 2016 menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang akan pensiun. Dengan jabatan ini, Tito menjadi lulusan AKPOL angkatan 1987 tercepat yang menyandang pangkat bintang empat.

Tito tidak hanya mumpuni dalam tugasnya sebagai polisi, ia juga berhasil dalam bidang akademis. Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar Masters of Arts (MA)  dalam bidang Police Studies, sebelum menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1).

Sistem pendidikan di Inggris yang tidak mengenal S1 seperti di Indonesia memungkinkannya untuk mengikuti program S2. Baru pada tahun 1996, Tito menyelesaikan pendidikan S1 dalam bidang Police Studies di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK).

Tertarik dengan duniaterorisme dan insurgensi, Tito yang pada 2013 mendapat beasiswa doktoral (PhD) bidang Strategic Studies di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU) Singapura, menulis disertasi tentang Insurgensi Islamis dengan studi kasus gerakan al Jamaah al Islamiyyah.

April 2013, Tito mempertahankan disertasinya dan memperoleh gelar PhD dengan penghargaan 2nd Class Upper (setingkat Magna Cum Laude dengan GPA 4.25) pada 8 Mei 2013.

Pada Oktober 2017, Tito mendapatkan anugerah gelar profesor sekaligus dikukuhkan sebagai Guru Besar untuk studi strategis kajian kontra terorisme oleh Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Acara pengukuhan tersebut dilakukan dalam sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Gubernur PTIK yang juga selaku Ketua PTIK Inspektur Jenderal Remigius Sigid Tri Harjanto. Sementara, pernyataan pengukuhan dilakukan oleh Irjen Iza Fadri, selaku perwakilan guru besar pada senat akademik, di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan tanggal 26 Oktober 2017.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  3  =