Hot Topic

Tito Ungkap Dilema Pemerintah Menghadapi Pandemi Covid-19

Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengungkapkan jika negara saat ini dalam posisi dilematis menghadapi pandemik Covid-19 yang baru pertama kali terjadi di dunia ini.

Tito mengatakan, di satu sisi negara harus mengedepankan kesehatan publik. Sementara di sisi yang lain juga dituntut harus mempertahankan ekonomi, agar kesehatan warganya tetap terjamin dengan ekonomi yang tetap harus berjalan.

“Kalau seandainya kesehatan publik diutamakan dapat mengorbankan kemampuan survive ekonomi. Dan, ketika ekonomi jatuh, jatuhnya sangat dalam, sulit untuk dicover, maka otomatis kemampuan untuk menjaga kesehatan publik itu juga akan menjadi berkurang,” ujarnya saat mengisi diskusi daring yang digelar PP Pemuda Muhammadiyah, Sabtu (2/5).

“Sebaliknya kalau seandainya mengedepankan ekonomi maka akan mengorbankan kesehatan publik ini adalah semacam zero sum game, yang ini akan mengurangi yang lainnya,” sambung Tito.

Oleh karena itu, kata dia, harus dicari keseimbangan, antara kesehatan publik tetap harus diutamakan tapi ekonomi juga jangan sampai mati. “Ekonomi melamban, tapi tetap harus survive,” katanya.

Tito menyebut pandemi virus corona baru atau Covid-19 adalah hal baru bagi Indonesia, bahkan di dunia. Karena itu, kata dia, ada beberapa formula yang harus dilakukan untuk mengatasi Covid-19 berikut dampak yang ditimbulkan.

Mantan Kapolri itu menjelaskan, Covid-19 murni krisis kesehatan yang harus diatasi secara kolektif oleh semua pihak. Selain pemerintah, sambung Tito, organisasi nonpemerintah seperti Pemuda Muhammadiyah dan organisasi masyarakat sipil lainnya juga harus terlibat dalam penanganan Corona.

“Pandemik ini adalah wabah terluas dalam sejarah Indonesia modern sejak tahun 1945. Kita pernah ada malaria, demam berdarah, typus, dan lain sebagainya. Tapi belum pernah terjadi ada wabah di 34 provinsi seluruh Indonesia dan lebih dari hampir 300 daerah tingkat 1 dan 2 sudah terpapar,” jelas Tito.

“Ini sesuatu yang baru. Inilah suatu krisis kesehatan,” sambungnya.

Menurut Tito, harus ada kerja sama dari semua elemen masyarakat untuk bersama menghadapi Covid-19 ini. Sebab, lanjutnya, negara di seluruh dunia tengah berupaya membendung penyebaran penularan virus yang berdampak sistemik (domino) dan berpotensi membuat krisis ekonomi.

“Kenapa? Karena pendapatan negara baik dari pajak maupun nonpajak, semua menjadi tidak tepat dan tidak mencapai target. Karena industrinya dan usaha-usaha ekonomi lainnya banyak yang terhenti dan terhambat,” pungkas Tito.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

86  +    =  88