Channel9.id – Jakarta. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Eddy Soeparno, membantah isu pemangkasan subsidi BBM demi menjalankan program makan siang dan susu gratis apabilan nantinya Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024. Ia mengatakan pihaknya mempertimbangkan pembiayaan program itu dengan mengevaluasi pemberian subsidi energi.
“Saya tidak pernah mengatakan memangkas subsidi BBM. Saya ini Komisi VII DPR, saya tahu permasalahannya itu apa. Jadi kayaknya tidak mungkin deh saya ngomong seperti itu,” kata Eddy kepada wartawan, Jumat (16/2/2024).
Eddy mengungkit pernyataan dia sebelumnya yang menerangkan bahwa anggaran untuk subsidi energi tahun ini senilai Rp 350 triliun yang dialokasikan untuk Pertalite dan gas elpiji 3 kilogram. Dalam pernyataan itu, ia mengklaim pihaknya akan melakukan efisiensi dengan membatasi jumlah orang yang bisa menerima subsidi agar tepat sasaran.
“Yang saya katakan begini. Tahun lalu itu subsidi energi tuh Rp 500 triliun, tahun ini Rp 350 triliun. Dari Rp 350 triliun itu subsidi energi itu yang terbesar alokasinya untuk Pertalite dan elpiji 3 kg, yang sekarang dinikmati 80 persen oleh masyarakat mampu, bukan masyarakat tidak mampu,” kata Eddy.
“Oleh karena itu, ada baiknya, saya bilang, kita evaluasi mekanisme pemberian subsidi energi agar lebih tepat sasaran, agar yang menerima itu betul-betul yang berhak. Kalau itu bisa kita lakukan, efisiensi di bidang pemberian subsidi energi, otomatis nilai subsidi energi akan berkurang,” imbuhnya.
Evaluasi penyaluran subsidi energi itu, kata Eddy, akan mampu menghemat APBN sehingga dapat dialokasikan pada program lainnya. Dengan begitu, dia menekankan, pihaknya tidak pernah berencana memangkas subsidi BBM.
“Kalau kita bisa melakukan efisiensi di bidang subsidi energi, yang mana penghematan itu adalah penghematan APBN. Penghematan APBN itu kan bisa dipakai untuk program yang lain. Jadi saya tidak pernah mengatakan pemangkasan BBM, tidak pernah. Saya bilang efisiensi pemberian subsidi energi, caranya begitu,” kata Eddy yang merupakan sekjen PAN itu.
Adapun program makan siang dan susu gratis menyasar sekitar 82,9 juta orang yang berasal dari tiga golongan masyarakat.
Pertama, 74,2 juta anak sekolah alias murid. Kedua, 4,3 juta santri. Ketiga, 4,4 juta ibu hamil. Program makan siang dan susu gratis masuk dalam ‘8 program hasil terbaik cepat’ dalam visi dan misi Asta Cita yang diusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Program itu digagas guna mengentaskan stunting di Indonesia.
Wakil Ketua Dewan Pembina Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo pernah menyebut anggaran program itu mencapai Rp400 triliun per tahun. Artinya dalam setahun, setiap penerima mendapat Rp4,82 juta. Jumlah tersebut setara dengan Rp402 ribu per bulan atau Rp13.403 per hari.
HT