Channel9.id – Jakarta. Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) DKI Jakarta Imam Buhori menyatakan pihaknya hanya mengakui Pengurus Besar (PB) PMII di bawah kepemimpinan Fathan Subchi.
Imam menganggap kongres lanjutan IKA PMII yang digelar pada Selasa (27/5/2025) di Jakarta tidak sah karena digelar pimpinan PB IKA PMII yang sudah demisioner pada Munas VII yang digelar sendiri oleh Ketua Umum Achmad Mukowam di Hotel Sahid Jakarta.
“Jadi seperti kata pepatah jeruk makan jeruk,” kata Imam di Bali, Rabu (28/5/2025).
Imam mengingatkan, pengurus yang sudah demisioner tidak bisa mengadakan munas lagi.
“Ini jelas penyimpangan konstitusi karena gagal paham atau pahamnya yang gagal dalam memaknai kata demisioner,” tambah Ketua Lembaga Seni Budaya PB PMII periode 1991-1994 ini.
Lebih lanjut, Imam mengimbau semua alumni PMII umumnya dan alumni PMII DKI khususnya untuk tidak terlibat dalam permainan para alumni politisi yang gagal memimpin.
Imam mengingatkan, tindakan tersebut sama saja mengkapitalisasi potensi alumni dan mendistribusikan alumni ke pos-pos kekuasaan sesuai provinsi alumni.
“Saya rajin mengikuti setiap Munas mulai dari perobahan Nama dari Foksika sampai ke IKA, saya ikut terlibat di dalamnya. Jadi saya tidak bisa di bohongi dari kebenaran,” tambah Imam.
Ia menganggap Munas lanjutan itu hanyalah sebuah lelucon saja, seperti di panggung ketoprak.
“Oleh karena itu siapa yang mengikutinya terjebak dalam permainan ketoprak. Tetapi saya yakin sahabat alumni sudah cerdas sudah dewasa Jadi tahu mana yang benar dan mana yang pertunjukan ketoprak,” jelas Imam.
Sebelumnya, PB IKA PMII menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII Lanjutan di Jakarta, Selasa (27/5/2025). Dalam forum ini, Slamet Ariyadi terpilih sebagai Ketua Umum IKA PMII periode 2025-2030, secara musyawarah mufakat.
Munas lanjutan ini digelar untuk menuntaskan agenda Munas VII yaitu pemilihan Ketua Umum dan Formatur yang tertunda. Tiga bulan lalu, forum ini diskors melalui sidang pleno.
HT