Tubuh Tak Berkeringat Itu Bahaya, Ini Penyebabnya
Lifestyle & Sport

Tubuh Tak Berkeringat Itu Bahaya, Ini Penyebabnya

Channel9.id-Jakarta. Ada orang yang tak suka kalau badannya berkeringat. Ketimbang tak suka, semestinya berkeringat adalah hal yang patut disyukuri. Sebab artinya tubuh menjalankan fungsinya dengan baik dan bekerja sebagaimana mestinya. Dengan berkeringat, tubuh bisa menstabilkan suhu supaya tak terlalu panas. Ya, bisa dikatakan bahwa berkeringat merupakan cara tubuh untuk mendinginkan diri.

Sementara itu, tak bisa berkeringat justru harus diwaspadai. Pasalnya, kondisi yang disebut hipohidrosis ini bisa menyebabkan tubuh mengalami “overheating” alias terlalu panas. Kondisi ini bisa saja terjadi di seluruh tubuh, di satu area, atau di sejumlah area yang tersebar.

Hipohidrosis sendiri disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya karena genetik. Di samping itu, ada hal lain juga yang menyebabkan kondisi ini. Untuk mengetahui lebih lanjut, coba simak berikut ini.

1. Sindrom Ross
Tak bisa berkeringat atau hipohidrosis merupakan salah satu gejala Sindrom Ross, yakni gangguan sistem saraf otonom perifer langka. Tingkat keparahan hipohidrosis ini bisa berkembang seiring berjalannya waktu.

Pengidap sindrom ini disarankan mengenakan pakaian longan dan menghindari lingkungan panas serta aktivitas berat. Kiat ini mesti dilakukan supaya tubuh tak mengalami “overheating”.

2. Displasia ektodermal hipohidrotik
Hipohidrosis bisa jadi kondisi bawaan sejak lahir, atau disebut dengan displasia ektodermal hipohidrotik. Kondisi ini memungkinkan pengidapnya memiliki penurunan kemampuan berkeringat lantaran kelenjar keringatnya lebih sedikit atau tak bisa berfungsi dengan baik. Hal ini membuat pengidapnya rentan mengalami hipertermia atau suhu tubuh yang sangat tinggi.

3. Kondisi sistem saraf pusat
Gangguan sistem saraf pusat juga menjadi salah satu penyebab hipohidrosis. Adapun sejumlah gangguan sistem saraf yang memicunya termasuk demensia, penyakit Parkinson, stroke, hingga cedera tulang belakang.

4. Kondisi sistem saraf perifer
Kondisi medis apa pun yang berkaitan dengan sistem saraf perifer atau saraf tepi juga bisa menyebabkan hipohidrosis, misalnya Sindrom Guillain-Barre dan penyakit Harlequin. Selain itu, kerusakan saraf di antara sumsum tulang belakang dan kelenjar keringat juga bisa menyebabkan kurangnya keringat, termasuk neuropati perifer diabetes, alkoholik, dan kusta.

5. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru pun bisa memicu hipohidrosis. Adapun kondisi ini bisa menyebabkan hipohidrosis di sebelah bagian tubuh saja. Kondisi ini sering kali disertai kelopak mata yang turun dan pupil yang menyempit.

6. Kerusakan dan gangguan kulit
Gangguan kulit bawaan atau kerusakan kulit akibat lingkungan juga berpotensi memengaruhi kelenjar dan produksi keringat, lo. Adapun berbagai hal yang menyebabkannya seperti radiasi, infeksi, peradangan, dermatitis eksfoliatif, dan ruam panas.

7. Obat-obatan
Ada sejumlah obat yang bikin tubuh sulit berkeringat. Ini karena obat tersebut memengaruhi jalur sinyal antara otak dan kelenjar keringat. Adapun obat yang dimaksud antara lain: antikolinergik, antidepresan, relaksan otobat antivertigo, hingga obat kemoterapi.

Itulah berbagai hal yang jadi penyebab hipohidrosis. Tentunya ini mesti diwaspadai. Maka dari itu, segeralah ke dokter bila tubuh tak berkeringat meski kepanasan atau banyak beraktivitas. Hal ini guna memastikan apakah tubuh baik-baik saja. Perlu dicatat, hipohidrosis mesti ditangani dengan tepat guna menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah komplikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  43  =  51