Nasional

Tugas Guru Bukam Cuma Transfer Ilmu

Channel9.id-Jakarta. Guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada murid. Demikian ujar Rahmawati, Guru Berpestasi Nasional, di diskusi “Perjuangan Guru Indonesia Menghadapi Tantangan Zaman” di Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (20/11/19). Kalimat itu ia kutip dari Sutjipto, Mantan Rektor UNJ.

“Sebagai guru, kita mesti belajar bersama-sama dengan murid. Kedekatan guru itu lebih enjoy seperti ikatan teman. Bukan atas dan bawahan,” tambah ia.

Oleh karenanya, ia melanjutkan, kepribadian guru mesti diubah dari sisi sikap, kepribadian, pedagogik, agar anak tidak traumatik sehingga senang belajar. Guru mestinya tanamkan nilai positif kepada anak.

“Jadi, guru jangan menghakimi anak. Misalnya ada anak plontos, jangan dibilang mau tawuran. Tapi bilang, wah kamu cocok jadi ABRI. Tanamkan stigma yang positif,” kata Rahma.

Agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan di kelas, ia pun berupaya membawa budaya rumah anak-anak ke kelas.

“Jadi guru jangan mentok bahas materi lalu kasih tugas ke anak. Jangan sampai nggak pernah bayangkan budaya anak di rumah dibawa ke kelas,” tuturnya. Ia meyakini, jika demikian, anak akan senang.

Gabungan antara pendidikan dan budaya ia padukan dalam pengajarannya di kelas. Adapun contohnya yakni program hemat listrik di sekolah dan membuat kompos cair dari sisa makanan yang dibawa dari rumah anak.

“Saat guru menghadapi anak milenial, kita tidak berikan ilmu pengetahuan saja. Tapi jadikanlah mereka pahlawan. Pahlawan zaman now. Melibatkan mereka dalam program hemat energi di sekolah, misalnya,” kata Rahma.

Menurut Rahma, guru harus selalu peka dengan sekelilingnya, dengan muridnya. Sudah seharusnya guru memberikan yang terbaik untuk muridnya.

“Menjadi guru tidak hanya cukup dengan ilmu, tetapi juga harus dengan cinta dan kasih sayang,” tambah Rahma saat mengakhiri sesinya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

50  +    =  52