Channel9.id – Jakarta. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta PBB memediasi pembicaraan antara Selandia Baru, Indonesia, dan TPNPB untuk membicarakan kemerdekaan Papua.
Organisasi tersebut meminta kemerdekaan Papua sebagai syarat melepaskan pilot Susi Air warga negara Selandia Baru, Philip Mehrtens di Nduga, Papua. Mereka juga menuntut Australia dan Selandia Baru untuk menghentikan ekspor perlengkapan militer ke Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh perwakilan TPNPB Akoubou Amatus Douw seperti dilansir dari media asal Autralia, ABC News.
Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar, Pilot dan Penumpang Disandera, Ini Pengakuan KKB
Baca juga: Polri Tanggapi Ancaman OPM Tembak Pekerja
“Itu posisi kami saat ini,” kata Akoubou.
Sampai saat ini, Philip masih disandera TPNPB-OPM di Papua. Ia menegaskan, Philip merupakan bagian dari TPNPB-OPM karena status warga negaranya di kawasan Pasifik.
Karena itu, ia mengatakan tetap menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia setiap individu, sebagaimana diatur dalam Piagam PBB.
Diketahui, ABC mewartakan pemerintah Selandia Baru telah melarang Indonesia untuk melakukan operasi militer, tetapi melalui jalur negosiasi untuk membebaskan Philip.
ABC juga mengutip pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut kepolisian dan TNI telah bersiap melakukan operasi pembebasan Philip. Namun, Selandia Baru meminta agar operasi itu dibatalkan, karena prioritas utama adalah keselamatan Philip.
Mahfud MD mengatakan lokasi penyanderaan Philip oleh OPM sudah diketahui dan hanya tinggal melancarkan operasi pembebasan.
“Kami sudah tahu lokasinya (tempat Mehrtens disandera), pada titik koordinasi berapa, tapi saat kami akan bergerak, pemerintah Selandia Baru datang kemari dan meminta jangan ada aksi kekerasan,” ujar Mahfud.
“Untuk itu, kami masih menunggu, semoga segera ada solusinya,” imbuhnya.
Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengaku sudah ada perwakilan pemerintah Indonesia dan Selandia Baru di Timika, Papua, untuk melakukan negosiasi pembebasan Philip.
“Kedubes Selandia Baru di Jakarta ada mengirimkan pejabat konsuler mereka ke Papua,” ujar Faizasyah, Kamis (23/2/2023), dikutip dari CNNIndonesia.
Ia mengatakan, perwakilan Selandia Baru itu berkoordinasi dengan Kemlu dan otoritas setempat terkait penculikan Philip.
“Penanganan kasus penculikan tersebut adalah kewenangan pemerintah Indonesia,” pungkas Faizasyah.
HT