Turki-Suriah Kelimpungan Hadapi Situasi Pasca Gempa
Internasional

Turki-Suriah Kelimpungan Hadapi Situasi Pascagempa

Channel9.id-Turki. Pasca gempa Turki-Suriah, yang kini dilaporkan sudah menembus angka 15,000, kedua negara mengakui lambannya penyaluran bantuan kepada para korban gempa, Kamis (9/2).

Pada kunjungannya ke lokasi evakuasi korban gempa pada hari Rabu lalu, Erdogan mengakui adanya kendala dalam penyaluran bantuan gempa kepada para korban, namun ia melanjutkan bahwa kini segalanya sudah lancar dan berjanji kalau para korban akan segera mendapatkan bantuan.

Baca juga: Pilu Korban Gempa Turki-Suriah: Mengungsi di Tengah Jalan Menahan Dinginnya Cuaca

Di Turki, para korban gempa terus mencari tempat berlindung dari dinginnya cuaca dan berharap agar pemerintah untuk segera mengirimkan bantuannya. Di dinginnya cuaca, warga berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan badannya sembari menunggu kabar dari keluarganya yang masih hilang dengan rasa penuh khawatir.

Pemerintah Turki mencatat korban gempa sudah mencapai 12,391 pada Kamis pagi ini, naik 30% dari jumlah Rabu lalu.

Dalam pencariannya, tim penyelamat masih menemukan beberapa korban yang tertimbun bangunan masih dapat bertahan hidup. Namun, para relawan mengeluhkan kuranganya perlengkapan yang memadai untuk proses evakuasi.

“Mana pemerintah? Dimana mereka selama dua hari ini? Kami mohon kepada mereka, bantu mereka untuk membantu para korban, kami bisa menyelamatkan mereka,” ujar Sabiha Alinak pada hari Rabu lalu saat sedang berusaha menyelamatkan keluarganya yang tertimbun puing-puing bangunan di kota Malatya.

Kejadian yang sama juga terjadi di Suriah, dimana pemerintah setempat menyebut jumlah korban sudah mencapai 2,950 per hari Rabu lalu.

Representatif Suriah di PBB mengakui kalau mereka kurang siap dalam menghadapi situasi kelam ini dikarenakan perang saudara yang terus berkecamuk di negaranya selama lebih dari satu dekade, ditambah adanya sanksi dari negara-negara Barat.

Total kematian gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu diprediksi akan terus naik dikarenakan banyaknya gedung-gedung apartemen yang rubuh. WHO memprediksi bahwa korban jiwa gempa akan mencapai, bahkan melebihi 20,000.

Di kota Antakya, Turki, puluhan jenazah, beberapa hanya ditutupi kain, terlihat bergelimpangan di luar rumah sakit.

Melek, 64, warga Turki, mengeluhkan lambannya pemerintah dalam menangani situasi pasca bencana alam. “Kami memang selamat dari gempa bumi, tapi kami akan mati kelaparan atau kedinginan,” keluhnya dengan mukanya yang putus asa.

Banyak korban gempa terpaksa tidur dijalanan dengan diselimuti kain dikarenakan masih trauma untuk kembali ke rumah. Beberapa diantaranya ada yang sedikit beruntung dengan tidur di dalam mobil.

Pemerintah Turki mengatakan lebih dari 13,5 juta orang di daerah yang membentang kira-kira 450 km (280 mil) dari Adana di barat ke Diyarbakir di timur terdampak oleh dahsyatnya gempa Senin lalu. Di Suriah sendiri, daerah yang lokasinya 250 km dari episenter gempa masih terdampak oleh guncangan tersebut dan menelan korban jiwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  26  =  34