Twitter Akhirnya Temukan Bias di Algoritmenya
Techno

Twitter Akhirnya Temukan Bias di Algoritmenya

Channel9.id-Jakarta. Belum lama ini, Twitter menggelar kompetisi pertamanya untuk mencari tahu tentang bias kecerdasan buatan (artficial intelligence/AI) pada platformnya. Kini kompetisi tersebut telah selesai dan didapati ada sejumlah masalah yang perlu diatasi perusahaan.

Salah satu masalah itu ditemukan oleh mahasiswa pascasarjana Bogdan Kulynych, CNET melaporkan. Kulynych menemukan bahwa filter kecantikan foto memungkinkan sistem penilaian algoritme di Twitter menampilkan orang yang lebih ramping, lebih muda, dan berkulit lebih terang.

Baca juga: Twitter Beberkan Rasisme di Platformnya Selama Euro 2020

Twitter mengatakan, temuan tersebut menunjukkan bahwa algoritme bisa “memperkuat bias di dunia nyata” dan memengaruhi standard kecantikan.

Hal itu bukan satu-satunya masalah. Halt AI mengetahui bahwa algoritme di Twitter “melanggengkan marginalisasi”, dengan memangkas orang tua dan penyandang cacat. Sementara itu, peneliti Roya Pakzad menemukan bahwa algoritme lebih suka memotong tulisan Latin daripada bahasa Arab. Selain itu, ada peneliti lain yang melihat bias terhadap emoji berkulit terang. Kemudian ada pula yang menemukan bahwa piksel yang tak jelas bisa memanipulasi preferensi algoritme.

Twitter sendiri telah mengumumkan code entri pemenang.

Lebih lanjut, perusahaan tak merinci seberapa cepat pihaknya akan mengatasi bias algoritmie. Namun, upaya mencari tahu bias platformnya sendiri merupakan reaksi pihaknya terhadap filter kecantikan yang cenderung membuat atau memperkuat standard yang tak realistis. Tak heran bila Twitter ingin ke depannya mengambil sikap yang lebih netral.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  3  =