Channel9.id-Jakarta. Twitter mengklaim verifikasi identitas tak bisa mencegah rasisme terhadap pemain kulit hitam di tim sepak bola Inggris—yang menyusul setelah kekalahan tim dalam pertandingan kejuaraan Euro 2020 bulan lalu.
Menurut unggahan Twitter UK pada Selasa (10/8), sebagian besar akun yang ditangguhkan karena konten kasar selama turnamen bukanlah akun anonim. “99% pemilik akun bisa diidentifikasi,” ungkapnya.
Perusahaan juga mengatakan bahwa, belakangan ini cuitan rasis dari seluruh dunia, mayoritas berasal dari Inggris.
Menurut Twitter, alat otomatisnya mengidentifikasi dan menghapus 1.622 cuitan rasis selama turnamen dan dalam 24 jam setelahnya. Dari tweet yang dihapus, hanya 2% yang dilihat ribuan kali.
Untuk diketahui, Twitter telah lama punya masalah terkait penyalahgunaan pada platform. Setelah boikot di 2017, CEO Jack Dorsey berjanji bahwa Twitter akan mengambil sikap yang lebih agresif dalam menegakkan aturannya. Sejak itu, perusahaan meluncurkan fitur yang lebih sepesifik guna mencegah penyalahgunaan—misalnya memungkinkan pengguna menyembunyikan balasan atau membatasi siapa yang bisa membalas cuitan mereka.
Twitter terus berupaya untuk mencegah kekerasan dalam platform, termasuk dengan menampilkan notifikasi yang menanyakan pengguna: apakah mereka yakin akan menggunakan bahasa yang berpotensi berbahaya. Perusahaan juga mengembangkan fitur yang secara otomatis akan memblokir sementara akun yang menggunakan bahasa kasar, sehingga mereka tak bisa berinteraksi dengan akun pengguna.
(LH)