Hot Topic Nasional

Mendagri: Sengketa Perbatasan Diselesaikan Menurut Skala Prioritas

Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan, sengketa perbatasan wilayah Republik Indonesia dengan beberapa negara tetangga diselesaikan satu per satu menurut skala prioritas.

Hal itu disampaikan Tito dalam dalam webinar nasional yang digelar Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Kamis (17/09).

“Ada beberapa dispute atau sengketa perbatasan. Baik darat, laut terutama. Ini diselesaikan dengan skala prioritas secara bertahap,” ujar Tito.

Ia pun memberi contoh, beberapa sengketa perbatasan dengan Malaysia sudah diselesaikan. Sedangkan sejumlah sengketa lain dengan negara tetangga itu masih dalam proses penyelesaian.

Baca juga: Menko Polhukam: Pengelola Perbatasan Negara Perketat Pengawasan Protokol Covid-19

“Ya misalnya soal (perbatasan) di Pulau Sebatik. Di pulau ini tak ada borderline (garis lintas batas) yang benar-benar jelas, yang ada hanya patok-patok saja,” tutur Tito.

Akibatnya, banyak warga dari dua negara yang keluar masuk melintasi batas kedua negara setiap harinya. Tito menyebut wilayah Pulau Sebatik di bagian utara masuk ke Malaysia, sedangkan wilayah Pulau Sebatik bagian selatan masuk teritori Indonesia.

“Bahkan ada rumah yang halaman depannya itu masuk wilayah Indonesia. Tetapi bagian dapurnya itu masuk wilayah Malaysia. Itu fakta,” ungkap Tito. “Nah inilah yang kita selesekan secara bertahap,” ucapnya.

Selain dengan Malaysia, Indonesia juga memiliki persoalan lintas batas dengan Timor Leste. Penyelesaian sengketa dengan bekas provinsi di Indonesia tersebut masih dalam proses. Tito menjelaskan, di Pulau Timor bagian barat adalah wilayah Indonesia yakni Provinsi NTT. Sementara itu, bagian timur dari Pulau Timor adalah wilayah Timor Leste.

Menurut Tito, kondisi di Pulau Timor itu unik. Sebab, di antara kedua negara ada sebuah enclave tersendiri, yakni daerah bernama Oecusse. Enclave adalah bagian dari suatu wilayah negara yang dikelilingi wilayah negara lain.

“Oecusse ini merupakan wilayah Timor Leste yang dikelilingi wilayah Indonesia di Provinsi NTT. Jadi warga Oecusse yang mau ke Timor Leste atau negara induknya harus lewat wilayah Indonesia,”jelas Tito.

Kemudian, di wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, Tito menyebut tidak ada persoalan sengketa. Namun, ada masalah patok-patok penanda perbatasan yang mulai tertutup hutan. “Ini perlu diperhatikan dan dibicarakan dengan Papua Nugini,” tambah Tito.

Tak hanya batas darat, Indonesia dan sejumlah negara tetangga juga memiliki sengketa perbatasan wilayah laut. Beberapa di antaranya yakni dengan Malaysia, Singapura, Vietnam hingga Thailand. Tito pun menyebut seluruh sengketa wilayah perairan itu kini masih dalam proses penyelesaian.

“Misalnya soal Ambalat yang masih problem. Di situ masih ada resource yang sangat besar yakni gas. Kemudian juga kita tak ingin terulang kasus Sipadan dan Ligitan. Kita sebagai bangsa harus sekuat tenaga melindungi batas wilayah kita,” pungkas Tito.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  2  =