Channel9.id – Jakarta. Tingginya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diprotes berbagai pihak juga disoroti Center of Budget Analysis (CBA). Direktur Eksekutif CBA Uchok Sky Khadafi menilai dengan anggaran besar Pendidikan saat ini dalam APBN biaya UKT seharusnya bisa ditekan.
Belanja negara pada tahun 2024 sebesar Rp3.325 triliun. Sebanyak 20% atau Rp665 trilun dari anggaran ini, diperuntukan untuk fungsi pendidikan. Dan alokasi anggaran Rp665 triliun kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (kemendikbud Ristek) hanyam engelola 15% atau Rp 98,9 triliun, dan sisa dikelola oleh lembaga negara Lainnya.
“Kemudian alokasi anggaran sebesar Rp98,9 triliun di Kemendibud paling banyak dialokasikan untuk pendidikan tinggi. Dan tinggi alokasi tersebut sebaiknya tidak perlu naik biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), atau seharusnya terjangkau buat mahasiswa yang kurang mampu,” ujar Uchok, Senin (27/5/2024).
Dia juga mengungkapkan, CBA menemukan program – program di Kemendikbud Ristek terdapat double budget dan program ganda di dua kegiatan.
Pertama, Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa melakukan Kegiatan Dukungan Perumusan Kebijakan Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan anggaran sebesar Rp153.000.000.
Kemudian ada lagi program yang sama oleh Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa dengan anggaran sebesar Rp368.124.000 untuk Dukungan Transportasi dan Akomodasi Kegiatan Perumusan Kebijakan Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat.
“Jadi program hanya Perumusan Kebijakan Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, sudah menghabiskan anggaran lebih dari setengah milyaran atau sebesar Rp521.214.000,” jelas Uchok.
“Maka untuk itu, anggaran sebesar Rp521 juta terlalu mahal kalau hanya untuk kegiatan Perumusan Kebijakan Mendikbudristek saja. Dan patut untuk ditelesik oleh KPK nih,” sambungnya.
Baca juga: Hore! Usai Bertemu Jokowi di Istana, Nadiem Pastikan UKT Batal Naik Tahun Ini
IG