Channel9.id – Jakarta. Untuk memperingati Ultah Gus Dur pada 7 September, Ananda Sukarlan and Friends mengadakan konser daring bertema “Diplomacy Through the ARTS & HUMOR” pada Senin malam (7/9). Konser itu merupakan hasil kerja sama Ananda Sukarlan Center, Kemendikbud, dan Pojok Gus Dur.
Dalam konser virtual “Tribut to Gus Dur the 80th Anniversery” ini, Ananda Sukarlan & Friends menyuguhkan komposisi musik yang unik, di antaranya I Wish Pavorotti Met Marzuki, Echo’s Whisper, Communication Breakdown, dan beberapa judul lainnya.
Ananda Sukarlan menyampaikan, Gus Dur mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan serta negara. Terlebih, sebagai seorang pluralis, Gus Dur terus memperjuangkan dan menjaga berbagai berbedaan di Indonesia.
“Gus Dur terus berupaya merawat dan memperjuangkan pluralisme, kebudayaan, agama, dan lain-lain karena berbagai perbedaan itu yang menyatukan bangsa Indonesia,” kata Ananda di sela-sela penampilannya.
Di kesempatan sama, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyatakan, Gus Dur merupakan Presiden RI yang memperjuangkan kemanusiaan.
“Kita mengenal Gus Dur sebagai seorang pemimpin, bukan hanya Nahdlatul Ulama, dia adalah presiden RI dan juga seorang pejuang kemanusiaan dan guru bangsa,” katanya.
Karena itu, Kemendikbud ingin masyarakat mengenang perjuangan kemanusiaan Gus Dur. Salah satunya dengan mengadakan konser ini.
“Kita ingin mengenang Gus Dur secara khusus dengan membuat konser untuk menghormati beliau, kita tahu kecintaanya terhadap musik juga luar bisa,” kata Hilmar.
Hilmar menambahkan, konser ini juga untuk mengenang pemikiran dan karya Gus Dur.
“Konser ini bisa dibilang penghormatan bukan hanya terhadap sosok Gus Dur, tetapi juga terhadap berbagai pemikiran dan karya beliau sepanjang hidupnya,” pungkasnya.
Jika masih hidup tahun ini, Gus Dur akan berusia 80 tahun atau 10 windu. Sebuah perayaan yang patut dirayakan oleh semua orang yang menjunjung tinggi toleransi dan kemanusiaan.
Sebagaimana diketahui, Gus Dur adalah seorang humanis yang gemar mencintai buku, musik klasik, film, sastra, dan seni tradisi. Dedikasi dan penghargaan terhadap seni dan budaya pernah mengukuhkannya sebagai ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada tahun 1982-1984.
(HY)