Taiwan Perkuat Pertahanan Dalam Upayanya Menahan Tekanan Cina
Internasional

Upaya Menahan Tekanan Cina, Taiwan Perkuat Pertahanan

Channel9.id-Taiwan. Taiwan akan tetap memperkuat pertahanan untuk memastikan tidak akan ada yang dapat memaksa mereka untuk tunduk terhadap Cina, ujar Presiden Tsai Ing-Wen pada hari Minggu dalam pidato yang merupakan tanggapan untuk pemerintah Cina, Senin (11/10/2021).

Diklaim oleh Cina sebagai bagian dari wilayahnya, Tiawan saat ini sedang dalam tekanan baik dari sektor militer maupun politik Cina, termasuk operasi ofensif pasukan udara Cina yang masuk ke wilayah pertahanan udara Taiwan, sampai menghalang-halangi Taiwan untuk ikut masuk ke organisasi internasional.

Baca juga: Taiwan: Kami Tidak Ingin Adanya Konfrontasi Militer di Indo-Pasifik

Presiden Cina Xi Jinping pada hari Sabtu bersumpah untuk merealisasikan reunifikasi yang damai dengan Taiwan. Walaupun begitu, ia tetap marah dengan reaksi dari Taipei, yang mana menyebutkan kalau rakyatnya sendirilah yang dapat memutuskan apa langkah yang harus diambil Taiwan.

Dalam pidato di Hari Nasional Republik Taiwan, Tsai menyebutkan kalau ia berharap kalau tensi di Selat Taiwan mereda dan kembali menegaskan kalau ia tidak akan bertindak gegabah.

“Namun harus dijelaskan kembali kalau rakyat Taiwan tidak akan tunduk terhadap tekanan,” ujar Tsai dalam pidato di luar istana kepresidenan Taipei.

“Kami akan terus meningkatkan pertahanan negara kami dan menunjukkan kegigihan kami dalam melindungi diri sendiri demi memastikan kalau tidak akan ada yang memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang Cina tawarkan kepada kami,” tambah Tsai.

“Ini dikarenakan jalan yang ditawarkan Cina tidak menawarkan baik kebebasan dan juga jalan hidup demokrasi untuk Taiwan, ataupun kedaulatan untuk 23 rakyat kami,” seru Tsai.

Sebelumnya Cina telah menawarkan model otonomi “satu negara, dua sistem” ke Taiwan, seperti yang digunakan saat ini oleh Hongkong, namun tawaran tersebut ditolak oleh partai-partai besar Taiwan, terutama setelah apa yang sudah pasukan keamanan Cina telah lakukan terhadap Hong Kong beberapa waktu lalu.

Tsai kembali menawarkan ke Cina untuk mengadakan diskusi dengan status yang sejajar, namun respon Beijing malah mengutuk tawaran tersebut dan menyebutkan kalau mereka harusnya “bersatu kembali” dan tidak akan ada kesempatan untuk diskusi jika Taiwan masih terus mencari pengakuan di komunitas internasional.

“Pidato ini mengadvokasikan kemerdekaan Taiwan, memprovokasi adanya konfrontasi, menghina sejarah dan melenceng dari fakta,” ungkap Kantor Urusan Taiwan Cina.

“Pidato kemerdekaan yang provokatif dari Partai Demokrasi Progresif adalah sumber dari memanasnya tensi dan kekacauan di Selat Taiwan dan ancaman terbesar untuk kedamaian dan kestabilan di Selat Taiwan,” tambahnya.
(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  38  =  41