Channel9.id-Jakarta. Polisi Diraja Malaysia menginterogasi dai kondang asal India Zakir Naik selama 10 jam terkait komentarnya yang dianggap bernada rasial.
Zakir Naik pun akhirnya menyampaikan permintaan maaf pada Selasa (20/8). “Sangat sedih melihat serangkaian kejadian ini dapat menyebabkan umat non-Muslim menyebut saya rasial,” katanya seperti dikutip Free Malaysia Today.
“Saya juga sedih karena mereka yang terluka tak mendengar langsung ceramah saya, tapi mendasarkan anggapannya dari kutipan yang di luar konteks.” ujarnya.
Zakir mengatakan bahwa semua ini membuatnya sedih karena dapat mencoreng citra Islam buruk dan membuat orang ingin menjauh dari agama tersebut.
Dai kondang itu sedang menjadi perbincangan di Malaysia karena pernyataan kontroversialnya yang dianggap dapat memicu perpecahan di Malaysia. Bahkan, sejumlah menteri mendesak pemerintah Malaysia agar mengusir Zakir dari Malaysia.
Terakhir, status penduduk tetap Zakir dibahas dalam Kabinet Malaysia. Hal tersebut diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan Malaysia, M. Kulasegaran, yang menyebutkan permasalahan status bagi Zakir sedang menjadi kontroversi sehingga kabinet harus membicarakannya dalam rapat kabinet, Rabu (14/8).
Bermula saat Zakir mengeluarkan pernyataan bahwa umat Hindu sebagai minoritas di Malaysia memiliki “hak seratus kali lipat” ketimbang Muslim yang juga merupakan minoritas di India.
Selain itu, Zakir juga pernah menyatakan
etnis China di Malaysia hanya “tamu” dan seharusnya dipulangkan ke
negara asalnya.
Masalah ras dan agama sendiri merupakan isu sensitif di
Malaysia, di mana Muslim menjadi mayoritas dengan porsi 60 persen dari total 32
juta warga.
Polemik ini berujung pada pelarangan ceramah Zakir Naik di seluruh wilayah Malaysia. Kepala hubungan masyarakat kepolisian Malaysia, Asmawati Ahmad, mengatakan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan keamanan nasional.
“Ya, perintah tersebut sudah diberikan kepada seluruh jajaran kepolisian dan ini semua dilakukan untuk kepentingan keamanan nasional demi menjamin keharmonisan rasial,” ujar Ahmad kepada Malay Mail.