USB-C Bakal Jadi Kabel Universal untuk Isi Daya di Eropa
Techno

USB-C Bakal Jadi Kabel Universal untuk Isi Daya di Eropa

Channel9.id-Jakarta. Eropa menjadikan USB-C sebagai kabel universal untuk mengisi daya. Jadi, semua ponsel dan perangkat elektronik akan menggunakan kabel tersebut. Adapun langkah ini diambil untuk mengurangi limbah elektronik dan mencegah kemungkinan adanya pengisi daya yang tidak kompatibel.

“Di bawah aturan baru, konsumen tidak lagi memerlukan perangkat pengisi daya dan kabel yang berbeda setiap kali mereka membeli perangkat baru. Mereka bisa menggunakan satu pengisi daya tunggal untuk semua perangkat elektronik portabel mereka—baik yang berukuran kecil maupun menengah,” tutur Parlemen Eropa dalam siaran pers, sebagaimana dikutip dari Engadget, Selasa (7/6).

Konsumen juga bisa memilih apakah ingin membeli peralatan elektronik baru dengan atau tanpa pengisi daya. “Aturan ini memungkinkan konsumen menggunakan kembali pengisi daya yang sudah ada, dan ini akan membantu konsumen menghemat hingga 250 juta euro per tahun karena tak perlu membeli pengisi daya baru,” tulis Uni Eropa.

Para produsen memiliki waktu hingga musim gugur 2024 untuk menyesuaikan diri dengan aturan baru. Adapun produsen yang dimaksud termasuk produsen “ponsel, tablet, e-reader, earbud, kamera digital, headphone dan headset, konsol video game genggam, dan speaker portabel.” Sementara itu, untuk laptop, para produsen memiliki waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan aturan, yakni hingga 40 bulan setelah aturan berlaku.

Untuk diketahui, selama dekade terakhir, Uni Eropa bekerja sama dengan industri untuk mengurangi jumlah pengisi daya ponsel. Namun, hal yang terbilang aneh adalah port iPhone Lightning Apple, yang digunakan oleh sekitar 20% perangkat yang dijual di Eropa. Apple sendiri belum menanggapi aturan tersebut, tetapi pada 2020 lalu, perusahaan mengatakan bahwa aturan untuk pengisi daya universal akan “menghambat inovasi.”

Masalah lain yang belum jelas adalah bagaimana Uni Eropa ingin produsen menangani standar yang berbeda, seperti DisplayPort untuk video. Adapun perihal pengiriman daya (PD), UE hanya mengatakan bahwa “konsumen akan diberi informasi tentang karakteristik pengisian daya perangkat baru, sehingga memudahkan mereka untuk melihat apakah pengisi daya yang ada kompatibel.” Misalnya, USB-C versi 2.1 mendukung pengiriman daya hingga 240 watt (naik dari 100 watt). Namun, belum ada cara yang jelas untuk mengidentifikasi berapa banyak daya yang bisa didukung oleh kabel tertentu.

Uni Eropa membuang 12.000 ton pengisi daya setiap tahun lantaran banyak yang tidak terpakai, menurut Bloomberg. Pada saat yang sama, konsumen menghabiskan sekitar 2,4 miliar euro sekitar Rp37 triliun) untuk pengisi daya saja.

Adapun aturan baru perihal USB-C sebagai kabel universal memerlukan persetujuan resmi dari Parlemen dan Dewan Uni Eropa—yang tidak akan berlangsung sampai liburan musim panas selesai. Aturan ini akan berlaku 20 hari setelah diterbitkan di Jurnal Resmi UE.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =