Channel9.id-Jakarta. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menyelidiki laporan dugaan investasi bodong Guardian Capital Group (GCG) Asia.
Polisi telah menerima laporan dari para korban dari GCG Asia yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Korban
GCG ini tidak hanya di satu tempat, yang paling besar memang di wilayah Sumatra
Utara dan beberapa polda lainnya seperti Polda Riau,” kata Kepala Subdirektorat
(Kasubdit) Pajak, Asuransi, dan Investasi, Dittipideksus, Kompol Setyo Bimo
Anggoro, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/8).
Bimo mengatakan, Korps Bhayangkara tengah
memeriksa para korban. Data-data investasi bodong GCG di sejumlah daerah bakal
dikumpulkan. “Kami sedang mengumpulkan data-data dari tiap polda,”
ujarnya.
Modus penipuan GCG, lanjut Bimo, dengan mengadakan seminar di hotel mewah. Mereka juga mengundang tokoh pemerintahan, agama, hingga masyarakat.
Bimo menambahkan, GCG Asia menjanjikan bonus investasi berupa barang mewah, seperti mobil dan kapal pesiar. Keuntungan yang ditawarkan hingga 10 persen per bulan.
“Ini semacam Forex, tapi kebanyakan Forex ini menawarkan orang dengan untung satu bulan dapat 10 persen, makanya masyarakat tergiur,” ujar Bimo.
Menurut Bimo, masyarakat kurang memahami adanya aturan maksimal bonus pada usaha mutilevel marketing. “Ada aturan kalau misalnya dia ada izin penjualan langsungnya seperti MLM, ada dibatasi 40% per tahun maksimal keuntungannya. Tapi sekarang kebanyakan forex ini menawarkan orang dengan untung 1 bulan dapat 10%, makanya tergiur,” jelas Bimo.
Diketahui, direktur utama GCG Asia terjerat kasus kejahatan manipulasi data di Kamboja. Bimo mengaku telah mengantongi beberapa nama terlibat sebagai petinggi GCG Asia.
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, para pelaku penipuan adalah warga negara asing (WNA). Mereka berada di Malaysia dan negara lain.
“Penipuan investasi yang dilakukan Guardian Capital Group atau GCG Asia Indonesia yang pemiliknya asal Malaysia. Pelakunya di Malaysia, tapi korban-korbannya di Indonesia. Ada juga pelaku di negara lain,” kata Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
Guardian Capital Group (GCG) Asia Indonesia adalah perusahaan yang berasal dari Malaysia dan bergerak di bidang usaha pialang berjangka. GCG menawarkan investasi pendapatan tetap untuk transaksi forex dengan keuntungan 10 persen setiap bulannya.