Channel9.id-Jakarta. Keampuhan vaksid Covid-19 menurun bagi pada pengidap obesitas. Asumsi ini berangkat dari penelitian Universitas North Carolina yang mengungkapkan bahwa 50% pengidap obesitas meninggal dunia akibat Covid-19.
Hal tersebut pun diakui oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). “Vaksin yang bertujuan untuk mengaktifkan respons kekebalan terhadap suatu penyakit seperti Covid-19 dapat berkurang efektivitas pada orang obesitas,” tutur Wien Kusharyoto, Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Jumat (28/8).
Ia mengatakan, obesitas memicu lebih banyak proses inflamasi atau peradangan dalam tubuh. Proses ini berujung pada berbagai penyakit penyerta Covid-19, seperti diabetes, darah tinggi hingga penyakit jantung.
Wien pun menambahkan, imunitas pengidap obesitas lebih rendah dibandingkan orang nonobesitas. Fungsi sel T (T cell), lanjutnya, berkurang di tubuh pengidap obesitas. Selain itu, respons terhadap stimulasi oleh antigen juga menurun. Hal ini bisa memperlemah proses pembentukan antibodi.
“Beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas berpengaruh dalam penurunan produksi sitokin, fungsi sel pembunuh alami (T cell), yang merupakan bagian dari imunitas bawaan kita,” kata Wien.
Sebagai informasi, sitokin merupakan molekul pemberi sinyal kimia yang memandu respons imun yang sehat.
“Beberapa studi menunjukkan respons imun yang lemah karena obesitas dalam pengembangan vaksin terhadap hepatitis B dan influenza,” lanjut Wien.
Di penelitian itu menunjukkan bahwa masalah metabolisme yang disebabkan oleh obesitas, seperti resistensi insulin dan peradangan, mempersulit melawan sejumlah infeksi. Selama masa infeksi, glukosa serum yang tidak terkontrol, yang umum terjadi pada individu dengan hiperglikemia dapat merusak fungsi sel kekebalan.
“Semua faktor ini dapat memengaruhi metabolisme sel kekebalan, yang menentukan bagaimana tubuh merespons patogen, seperti virus corona SARS-CoV-2 ,” ungkap Melinda Beck, rekan penulis penelitian Universitas North Carolina.
Penderita obesitas dengan Body Mass Index (BMI) lebih dari 30, memiliki risiko lebih besar terkena Covid-19. Risiko penderita obesitas berakhir di rumah sakit karena Covid-19 meningkat 113%. Dari jumlah angka ini, 74% di antaranya dirawat di ruang perawatan intensif dan 48% memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat virus.
(LH)