Channel9.id-Jakarta. Dua gergasi farmasi dunia, Pfizer (PFE) dan Mylan (MYL) dikabarkan akan melakukan kerja sama dalam waktu dekat. Disebut-sebut, Pfizer melakukan itu setelah obat andalan mereka, Viagra, cenderung loyo di pasaran.
The Wall Street Journal, Sabtu (27/7), melaporkan, penggabungan itu akan memperkuat posisi mereka dalam pasar farmasi berharga murah.
Pfizer adalah produsen Xanax dan Viagra. Sedangkan Mylan dikenal sebagai pembuat EpiPen, obat untuk alergi. Dikabarkan, rilis resmi dari keduanya akan diterbitkan tak lama lagi.
Pfizer juga akan menyegerakan pengembangan unit bisnisnya, Upjohn, di bisnis obat nonpaten. Mereka kemudian akan mengkonsolidasikannya dengan Mylan yang memproduksi obat generik dan bermerek.
Kerja sama Pfizer dan Mylan disebutkan akan berupa pembentukan perusahaan baru. Mylan akan memiliki saham sedikit lebih besar dari 40%. Sisanya akan dikuasai pihak Pfizer.
The Wall Street Journal melaporkan, Pfizer akan menjaring sekitar US$ 12 miliar dari penjualan surat utang baru. Ini bisa menjadi darah segar bagi perusahaan.
Kedua pembuat obat baru-baru ini kehilangan hak eksklusif untuk memproduksi obat-obatan yang merupakan penghasil pendapatan sangat besar bagi perusahaan. Obat disfungsi ereksi Viagra tadinya bisa menjaring sekitar US$ 1,4 juta dalam penjualan tahunan untuk Pfizer.
Namun, belakangan itu berkurang setelah Teva Pharmaceuticals memperkenalkan versi generik pil pada 2017. Produk generik itu dengan cepat memakan pangsa pasar.