Channel9.id-Jakarta. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) geram melihat pembebasan Saipul Jamil yang disambut mewah dan juga langsung tampil di televisi. Komnas PA menilai, penyambutan Saipul Jamil bebas dari penjara dengan meriah seolah tidak menghargai perasaan korban yang pernah dilecehkan oleh mantan suami Dewi Perssik tersebut.
Ketua Komnas Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan, penyambutan pembebasan Saipul Jamil dari penjara sangat berlebihan. Bahkan, dia menilai seolah-olah Saipul Jamil baru menang dari sebuah pertandingan.
“Ada sebuah peristiwa yang membuat kita tidak nyaman beberapa hari lalu bahwa seorang yang mengaku selebritas yang dihukum karena pelecehan seksual. Kemarin itu tiga hari yang lalu penyambutannya seperti pahlawan yang habis berlaga di satu pertandingan lalu di-elu-elu-kan pakai selempang juga seperti pembebasan yang membahagiakan,” kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait dalam jumpa pers di kantornya di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (6/9/2021).
“Lalu kemudian diarak dengan mobil terbuka mewah dan disambut di pantai oleh selebritas kita juga itu membuat si korban melaporkan ke komnas perlindungan anak sakit hati terhadap itu. Karena peristiwa itu melecehkan martabat dari korban dan membuat komnas perlindungan anak tidak menerima itu ribuan anak-anak yang mengalami kejahatan seksual juga itu merasa dilecehkan,” sambung Arist Merdeka.
Boikot dari Seluruh Tayangan TV
Tak sampai di situ, Arist Merdeka juga menyayangkan langkah televisi yang langsung menerima Saipul Jamil untuk eksis lagi di panggung hiburan. Dia meminta, televisi tidak menampilkan Saipul Jamil di layar kaca. Bahkan, dia juga meminta televisi memboikot penyanyi 41 tahun tersebut.
“Saya ingin menyampaikan dengan tegas boikot Saipul Jamil dari seluruh tayangan-tayangan televisi. Tidak mendidik bahkan itu merusak gerakan perlindungan anak, boikot. saya minta stasiun stasiun televisi atau production house jangan memberikan kesempatan untuk melakukan itu,” katanya.
Arist Merdeka mengatakan, seharusnya setelah bebas dari penjara Saipul Jamil harus bersembunyi tidak tampil di televisi.
“Kalau dalam konteks kejahatan seksual di mana pun di dunia itu harus sembunyi nggak menunjukkan diri maka di indonesia itu untuk memantau seperti saipul jamil harus dipasang chips. Supaya kita tau ke mana aja dia pergi, apakah dia akan melakukan kejahatan seksual lagi gitu lho,” tutup Arist Merdeka.