Channel9.id-Jakarta. Ikatan Keluarga Besar Tegal – Bahari Ayu (IKBT-BA) menggelar acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal 1444 Hijriah/2023 Masehi, pada Sabtu (27/5/2023). Acara yang bertemakan ‘Dengan Halal Bi Halal Bersama IKBT-BA Kanca Batiran, Rukun, Guyub, Saduluran Selawase’ itu diselenggarakan di Aula Pushansiber Kemenhan RI, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat, seperti Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, Anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah, serta Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani.
Dalam sambutannya, Ahmad Muzani menyoroti salah satu identitas yang khas dari masyarakat Tegal, yakni Warung Tegal (Warteg) yang sudah menjamur dimana-mana. Namun, menurutnya, Warteg saat ini sudah mengalami pergeseran.
“Warung Tegal itu sekarang sudah mulai ada pergesaran, mulai ramai, tapi juga pemiliknya sekarang sudah mulai bergeser. Bukan lagi orang Tegal, tetapi sudah banyak dimiliki orang-orang lain, pemodal-pemodal lain,” ujar Muzani di hadapan ratusan masyarakat Tegal se-Jabodetabek.
Warteg semabagi sebuah unit usaha UMKM, lanjut Muzani, sudah mulai menarik perhatian para investor. Orang-orang yang punya uang di Jakarta sudah mulai membuka usaha Warteg. Sementara itu, ia menilai tak sedikit masyarakat Tegal yang menduduki posisi penting di pemerintahan.
“Tapi, di sisi lain, orang Tegal yang buka Warteg mulai bergeser. Ada yang buka bakso, ada yang buka ketoprak, ada yang buka gado-gado, ada yang buka ojek. Bahkan, orang-orang Tegal yang identik membuka Warteg, sekarang sudah mulai menduduki posisi-posisi penting di pemerintahan dan di BUMN,” tuturnya,
“Ini sebuah keharusan zaman, perjalanan zaman, itulah. Maka yang paling penting, meskipun orang Tegal diidentifikasi dengan Warung Tegalnya, tapi yang paling penting bagaimana Warung Tegal di mana pun keberadaannya tetap menjunjung tinggi adat istiadat dan tetap memainkan peran yang besar bagi bangsa dan negara,” sambungnya, diikuti tepukan tangan hadirin.
Muzani mengatakan, kontribusi paling penting dari Warteg sejak dahulu sampai sekarang, disadari atau tidak, Warteg telah memberi penghidupan kepada masyarakat Jakarta dan menyediakan pakan murah.
Ia melanjutkan, keberadaan Warteg saat ini sudah sangat menjamur. Warteg dapat ditemui di setiap tempat, perempatan, di setiap kos-kosan, di pangkalan ojek, bahkan di beberapa daerah di Pulau Jawa.
“Masakannya murah, harganya terjangkau, yang makan wong cilik. Itulah hubungan orang Tegal kepada eksistensi Ibukota dan sekitarnya,” ucapnya.