Channel9.id-Jakarta. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates–Indonesia pada Rabu (10/11) pagi.
Acara peresmian ini turut dihadiri delegasi tinggi Uni Emirat Arab (UEA), jajaran kementerian, serta pemerintah daerah Jawa Tengah dan Kota Surakarta.
Rumah sakit yang dibangun melalui grant atau hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab tersebut menjadi simbol persahabatan erat antara Indonesia dan UEA. Fasilitas kesehatan berstandar internasional ini dibangun selama dua tahun, dengan kapasitas 100 kamar rawat inap, tiga ruang operasi modern, serta peralatan jantung tercanggih di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam laporannya menyampaikan bahwa Rumah Sakit Kardiologi Emirates–Indonesia diproyeksikan menjadi pusat layanan jantung unggulan di Jawa Tengah.
“Rumah sakit ini dibangun dengan total biaya Rp400 miliar, terdiri dari Rp250 miliar untuk bangunan dan Rp150 miliar untuk perangkat medis,” ujarnya.
Menkes juga menegaskan bahwa seluruh pimpinan rumah sakit pemerintah telah meninjau fasilitas tersebut untuk menjadikannya benchmark dalam pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di Indonesia.
Untuk memastikan kualitas layanan, pemerintah menugaskan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta mendampingi tahap awal operasional rumah sakit ini, termasuk transfer pengetahuan dan pelatihan tenaga medis.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah UEA.
“Rumah sakit ini adalah simbol persahabatan dua bangsa. Ini juga kebesaran hati Presiden Uni Emirat Arab, Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang sejak muda selalu memberi perhatian besar kepada Indonesia,” ujar Presiden Prabowo. Prabowo juga mengungkapkan bahwa pembangunan rumah sakit ini merupakan inisiatif Presiden Joko Widodo pada masa jabatannya.
“Saya beruntung menjadi orang yang meresmikannya. Takdir tidak bisa ditolak,” seloroh Presiden. Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun 66 rumah sakit baru di seluruh Indonesia dengan standar setara rumah sakit jantung tersebut.
Ia juga menyoroti kekurangan tenaga medis nasional dan menyatakan rencana besar untuk menambah dokter, dokter gigi, perawat, serta paramedis secara signifikan melalui pembukaan 30 fakultas kedokteran baru.
“Saya menghendaki tiap kabupaten/kota memiliki rumah sakit yang canggih seperti ini. Untuk itu, pendidikan kedokteran dan tenaga kesehatan akan diperluas, dan sebagian besar akan diberi beasiswa penuh,” tegasnya.
Menurut laporan internal Kementerian Kesehatan, hanya ada empat rumah sakit di Indonesia yang memiliki perangkat kardiologi secanggih RS Kardiologi Emirates–Indonesia, dan fasilitas di Surakarta ini menjadi satu-satunya di Jawa Tengah. Fasilitas ini diharapkan dapat menekan angka fatalitas penyakit jantung, mempercepat akses layanan, menjadi pusat inovasi teknologi medis, serta mengurangi kebutuhan masyarakat untuk berobat ke luar negeri.
Prosesi dilanjutkan dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Prabowo.
Selain itu, dilakukan pula penandatanganan dokumen kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Khalifa Foundation terkait pengembangan teknologi pendidikan agama dan peningkatan kualitas pembelajaran digital di lembaga pendidikan Islam.





