Channel9.id-Jakarta. Para ahli menyebut mutasi virus corona SARS-CoV-2 D614G disebut lebih mudah menular. Kendati demikian, belum diketahui apakah strain itu menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Wien Kusharyoto, Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, mengakui strain virus corona terbaru lebih mudah menginfeksi sel.
“Virus D614G diperkirakan memang lebih mudah menginfeksi sel,” ucapnya, Senin (31/8).
Wien menjelaskan, D614G lebih mudah berikatan dengan reseptornya ACE2 (Angiotensin converting enzyme 2). Diketahui, ACE2 ialah enzim yang menempel pada permukaan luar sel-sel di sejumlah organ, seperti paru-paru, arteri, jantung, ginjal, dan usus.
Ia pun mengatakan, D614G lebih mudah berfusi dengan membran sel dan kemudian masuk ke dalam sel. “Namun hal tersebut baru ditunjukkan berdasarkan hasil eksperimen di laboratorium, belum berbasis proses infeksi alaminya,” aku Wien.
Meski demikian, Pakar Biomolekular Universitas Airlangga, Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengaku belum bisa mengambil kesimpulan apakah D614G di Indonesia menjadi penyebab peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.
“Jadi kita harus mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dulu baru bisa membuktikan hal tersebut,” terang Puspaningsih.
Namun, dia menjelaskan mutasi itu ditemukan pada Spike, protein virus yang nanti akan masuk dan menempel pada reseptor manusia.
“Jadi kalau dia ada mutasi kemungkinannya ada dua, dia lebih mudah menempel dan masuk menginfeksi atau justru sebaliknya. Ternyata ramai bahwa ini menyebabkan penyebaran sepuluh kali lebih cepat,” ujar Puspaningsih.
Diketahui sebelumnya, LIPI mengakui bahwa varian mutasi virus corona SARS-CoV-2 D614G telah ditemukan di sejumlah kota Indonesia, mulai dari Surabaya hingga Jakarta.
Berdasarkan data dari GISAID, Wien membeberkan sudah ada minimal 8 hasil WGS yang menunjukkan mutasi D614G di Indonesia. Wien menuturkan, dua mutasi D614G ditemukan di Surabaya sejak akhir Maret atau awal April 2020.
Kemudian, dua mutasi D614G di Yogyakarta, dua di Bandung, dan dua dari LIPI berdasarkan sampel dari Tangerang dan Jakarta.
(LH)